
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi resmi memulai tahun ajaran baru pada Senin (14/7) di kawasan Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Kecamatan Bekasi Timur. Suasana haru mewarnai hari pertama operasional sekolah berkonsep asrama ini, saat ratusan siswa dari berbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Bekasi tiba bersama orangtua mereka.
Sebelum mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), para siswa berpamitan untuk mulai tinggal di asrama. Tangis haru dan pelukan antara orangtua dan anak tak terelakkan.
BACA JUGA: Guru Sekolah Rakyat Tidak Boleh Pulang
“Saya senang sekaligus sedih. Anak saya bisa sekolah di tempat yang bagus, tapi rasanya berat juga harus berpisah,” ujar Meni (53), warga Muaragembong yang mengantar anaknya, Nur Azizah (17).
Meski demikian, Azizah mengaku antusias menghadapi pengalaman baru tinggal di asrama. “Tempatnya nyaman, teman-temannya ramah. Ibu hanya berpesan supaya rajin belajar dan jangan lupa ibadah,” ujarnya sambil tersenyum.
Kepala SRMA 13 Bekasi, Lastri Fajarwati, menjelaskan bahwa sekolah ini dirancang sebagai boarding school dengan penekanan pada pembinaan karakter dan keterampilan hidup.
BACA JUGA: Soal Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Tidak Boleh Ada Titipan, Sogokan, atau KKN
“Selama masa belajar, siswa akan tinggal di asrama. Pembelajaran dimulai dengan MPLS selama sepekan, lalu dilanjutkan dengan kurikulum nasional yang diperkaya pendidikan karakter dan pelatihan vokasional,” jelas Lastri.
Menurutnya, selain mata pelajaran umum, siswa akan mendapat pelatihan tentang tata krama, manajemen waktu, dan keterampilan praktis lainnya sebagai bekal hidup mandiri.
“SRMA 13 hadir untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh, mandiri, dan beretika,” tandasnya. (rez)