Stasiun Bekasi Kian Padat, Integrasi Transportasi dan TOD jadi Solusi

6 days ago 19

Beranda Metropolis Stasiun Bekasi Kian Padat, Integrasi Transportasi dan TOD jadi Solusi

Sejumlah penumpang berada di Stasiun Bekasi, Minggu (30/3). FOTO: ZAKKY MUBAROK/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lonjakan mobilitas warga Bekasi memaksa penataan ulang kawasan sekitar Stasiun Bekasi.

Sepanjang tahun ini, lebih dari enam juta penumpang telah menggunakan Commuter Line di stasiun tersibuk itu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersama KAI Commuter kini bergerak cepat menata integrasi transportasi dan menyiapkan kawasan Transit Oriented Development (TOD).

“Integrasi moda transportasi menuju Stasiun Bekasi jadi fokus utama,” tegas Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, Senin (26/5).

BACA JUGA: Sekitar Stasiun Bekasi Sering Macet Parah, Warga Harap Pemerintah Segera Bangun Flyover

Pertemuan dengan Wali Kota Tri Adhianto Tjahyono Jumat lalu (22/5) juga membahas pengaturan arus kendaraan, pengelolaan parkir, serta peluang pengembangan permukiman berbasis TOD.

Stasiun Bekasi kini menjadi simpul vital, menghubungkan Commuter Line, Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ), angkutan kota, dan transportasi online. Proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang semakin memperkuat perannya.

Data KAI Commuter menunjukkan peningkatan signifikan: pada 2023, penumpang mencapai 9,4 juta orang, naik 15,5% menjadi 10,89 juta di 2024. Hingga Mei 2025, tercatat 3,57 juta penumpang naik dan 3,39 juta turun.

BACA JUGA: Parkir Liar-PKL di Sekitar Stasiun Bekasi Disapu Bersih

“Kami menambah layanan dari 262 menjadi 281 perjalanan harian,” ujar Leza. Targetnya jelas: mendorong lebih banyak warga beralih ke transportasi umum.

Wali Kota Tri Adhianto memerintahkan jajarannya, termasuk Satpol PP, untuk menertibkan kawasan stasiun. “Ini tantangan besar, tapi bisa diatasi bersama. CCTV segera dipasang untuk memantau aktivitas,” tegasnya.

Kolaborasi KAI Commuter, DJKA, dan Pemkot Bekasi diharapkan menciptakan stasiun terintegrasi yang nyaman. “Kami tak berhenti bergerak,” pungkas Tri. (sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |