Beranda Lifestyle Film Salip The Raid, Pengepungan di Bukit Duri Tembus Rekor Jadi Film Action Thriller Terlaris di Indonesia

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Film terbaru karya Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri, resmi menorehkan sejarah baru di jagat perfilman Tanah Air. Film bergenre action thriller ini berhasil meraih 1.851.315 penonton hanya dalam 26 hari penayangannya, menjadikannya sebagai film lokal action thriller dewasa dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa di Indonesia.
Kabar menggembirakan ini diumumkan langsung oleh sang sutradara melalui akun Instagram @jokoanwar pada Selasa (13/5/2025).
“Alhamdulillah… Pengepungan di Bukit Duri sekarang film lokal action thriller dewasa terlaris sepanjang masa di Indonesia. Terima kasih penonton! Selamat cast dan crew!” ucap Joko Anwar di Instagramnya, dikutip pada Kamis (15/5/2025).
Capaian ini sekaligus mematahkan rekor yang selama 13 tahun dipegang oleh film legendaris The Raid (2012), yang sebelumnya mengumpulkan total 1.844.817 penonton.
Keberhasilan Pengepungan di Bukit Duri menjadi sinyal kuat bahwa penonton Indonesia kini semakin terbuka terhadap genre aksi-thriller, yang selama ini seringkali dianggap sebagai pasar niche.
Baca Juga:JUMBO Resmi Geser Agak Laen dari Posisi Film Terlaris Kedua di Indonesia
Menurut laporan dari Today Stage, keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi perkembangan genre aksi dan thriller di industri film lokal. Selama bertahun-tahun, genre tersebut dianggap sulit menembus pasar domestik.
Namun dengan kehadiran Pengepungan di Bukit Duri, anggapan itu mulai terpatahkan. Film ini tidak hanya mendapat sambutan hangat di bioskop, tapi juga menjadi perbincangan hangat di media sosial karena muatan tematiknya yang relevan dengan kondisi sosial saat ini.
Tak hanya mencetak rekor di dalam negeri, Pengepungan di Bukit Duri juga menjadi salah satu proyek kolaborasi internasional yang patut diperhitungkan. Film ini diproduksi bersama oleh rumah produksi lokal Come and See Pictures dan raksasa Hollywood, Amazon MGM Studios.
Joko Anwar sendiri tampil total dalam proyek ini. Selain menulis dan menyutradarai, ia juga bertindak sebagai produser bersama Tia Hasibuan, bahkan turut turun tangan dalam proses penyuntingan film.
Baca Juga:Sinopsis Film Final Destination 6: Bloodlines, Berikut Jadwal Tayang di Bioskop
Ini bukan pertama kalinya Joko menunjukkan komitmen penuh terhadap karya yang ia bawa ke layar lebar. Sebelumnya, ia juga meraih sukses besar lewat Gundala (2019), film superhero lokal yang membuka semesta sinema BumiLangit.
Namun, di antara deretan karya Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri disebut-sebut sebagai film paling monumental dalam dua dekade kariernya. Bahkan sebelum dirilis, film ini sudah mencuri perhatian publik karena keberaniannya mengangkat isu-isu sosial yang tajam dan menggelitik.
Kini, film tersebut tak hanya menjadi hiburan semata, tapi juga karya yang mampu menggugah kesadaran sosial penontonnya.(ce2)