Ramadan Tempat Manusia Kembali  

1 week ago 19

Oleh: Aboy Maulana Arief

Ketua IKPM Gontor Kabupaten Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Manusia adalah makhluk Allah SWT yang terkadang berbuat salah dan dosa. Berbuat salah merupakan salah satu instrumen yang melekat pada diri manusia (mahallul khataa wan nisyaan).

Salah jalan, lalai, bahkan tersesat pasti akan dialami oleh setiap manusia dengan berbagai tingkatannya.

Sebaik-baiknya manusia yang salah jalan adalah, mereka yang kemudian bertanya kemanakah jalan yang benar. Sebaik-baiknya manusia lalai adalah, mereka yang sadar bahwa mereka lalai dengan cara dan tujuan jalan hidupnya.

Sebaik-baiknya manusia yang tersesat adalah, mereka yang tahu bahwa mereka tersesat untuk kemudian memperbaiki arah jalannya agar tidak tersesat lagi. Merekalah orang yang sadar, merekalah orang yang kembali dan merekalah orang yang memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas R.A. dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak Adam itu mempunyai kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang mempunyai kesalahan ialah orang-orang yang banyak bertobat.” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Sadar akan kesalahan dan kelalaian selama ini, tahu bahwa dirinya telah menempuh jalan yang salah, berusaha mencari dan menemukan kembali hakikat jalan yang benar untuk meniti siraatal-mustaqiim, itulah tobat. Kembali sadar, kembali mencari, kembali menyongsong, kembali meniti jalan Allah SWT.

Allah SWT menyukai orang-orang yang kembali ke jalan-Nya, Allah SWT mencintai orang-orang yang bertobat. Kecintaan Allah SWT pada makhluk-Nya begitu luar biasa sehingga kecintaan-Nya melebihi kemurkaan-Nya.

Meskipun manusia makhluk yang sering lalai, banyak berbuat dosa dan maksiat, sering membantah dan sering malas untuk berbuat baik tetapi cinta Allah tetap luas dan dalam, seluas dan sedalam ampunan yang diberikan kepada makhluk-Nya. Atas nama cinta-Nya kepada manusia Allah menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan suci yang penuh dengan ampunan.

Rasulullah SAW bersabda, “telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a.

Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini. ” (HR. At-Tabrani, dan para periwayatnya terpercaya).

Kemudian dalam hadis lain dijelaskan, “barangsiapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).

Bulan Ramadan adalah bulan suci tempat manusia mensucikan diri dari segala kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Bulan Ramadan adalah bulan yang tepat bagi setiap pendosa seperti kita untuk memohon dan meraih ampunan Allah SWT.

Bulan Ramadan adalah sebaik-baiknya bulan untuk manusia kembali kepada pangkuan kasih sayang Allah SWT.

Tiada hal yang paling indah dan menjadi hadiah istimewa di bulan Ramadan ini kecuali mendapat ampunan Allah SWT. Apalah arti puasa sebulan penuh, apalah arti salat wajib dan sunat serta sedekah, infak, zakat tidak ada nilainya jika kita tidak mendapat ampunan Allah SWT di bulan mulia ini.

Rasulullah SAW mengingatkan, “Jibril mendatangiku seraya berkata, ‘barangsiapa yang mendapati bulan Ramadan, lantas tidak mendapatkan ampunan, kemudian mati, maka ia masuk Neraka serta dijauhkan Allah (dari rahmat-Nya). ‘Jibril berkata lagi, ‘ucapkan aamiin’ maka kuucapkan, ‘aamiin.’ ” (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah)

Wallahu ‘A’lam. (*)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |