Beranda Metropolis Perjuangan UMKM Perikanan Tetap Eksis di Kota Bekasi: Mengolah Ikan, Membangun Harapan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kota Bekasi dengan hiruk-pikuk aktivitasnya yang tak pernah berhenti telah menjadi lahan subur bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Di tengah kesibukan kota, muncul sekelompok pelaku usaha yang melihat peluang besar dalam bisnis pengolahan ikan. Mereka menyulap ikan menjadi berbagai produk siap saji yang menggugah selera.
Pada 27 Februari 2025, puluhan pelaku UMKM olahan ikan berkumpul di sebuah rumah sederhana di Jalan Maluku Raya, Blok C, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Di sana, mereka meresmikan terbentuknya “Rumah Ikan Kota Bekasi” (RIKB), sebuah wadah yang bertujuan untuk berbagi pengalaman, mengembangkan bisnis, dan menciptakan inovasi baru dalam pengolahan ikan.
Beragam produk hasil olahan ikan, mulai dari roti isi ikan, sambal berbahan ikan, ikan presto, hingga pempek ikan, memenuhi ruangan.
BACA JUGA: Sambut Ramadan, Kelurahan Jatiluhur Gelar Bazar UMKM Produk Bahan Pokok hingga Pakaian
Afif Ridwan, inisiator RIKB, menuturkan bahwa komunitas ini dibentuk untuk mempererat silaturahmi serta meningkatkan kolaborasi di antara para pelaku UMKM.
“Di sini kita bisa berbagi pengalaman dan berbagi ilmu bisnis. Misalnya tadi, ada yang mengolah lele, sementara yang lain adalah peternak lele. Dengan bertukar informasi, keduanya bisa saling menguntungkan,” jelasnya.
Afif, yang juga merupakan pemilik Bandeng Rorod, mengungkapkan bahwa ide-ide segar terus bermunculan dari diskusi-diskusi di komunitas ini. Salah satu produknya yang kini diminati adalah rolade bandeng, hasil dari pelatihan yang ia ikuti di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Kami ingin terus berinovasi. Dengan adanya RIKB, kita bisa mengundang orang dari luar untuk berbagi ilmu dan menciptakan olahan baru. Teman-teman juga banyak yang saling bertukar ide dan berkolaborasi,” tambahnya.
BACA JUGA: Raker UMKM Jatisari Bahas Strategi Bangkit dan Beraksi
Selain membangun jaringan, RIKB juga melihat potensi pasar yang besar di Kota Bekasi. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, permintaan akan produk berbasis ikan pun semakin tinggi.
“Di kota besar seperti Bekasi, konsumsi ikan sangat tinggi. Ini adalah peluang bagi para pelaku usaha pengolahan ikan,” kata Afif.
Sebagai komunitas pertama yang menghimpun UMKM di bidang perikanan di Bekasi, RIKB kini bersiap menyusun program kerja dan menjalin komunikasi dengan pemerintah guna mendapatkan dukungan lebih lanjut.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, mengakui bahwa pemenuhan kebutuhan ikan konsumsi di Kota Bekasi masih bergantung pada pasokan dari luar daerah. Namun, ia memastikan bahwa persediaan ikan bagi warga tetap terjaga.
“Secara umum, kita adalah daerah konsumsi. Budidaya perikanan di rumah tangga masih dalam skala kecil,” ungkapnya.
BACA JUGA: Musrenbang Medan Satria Prioritaskan Pemberdayaan UMKM
DKPPP sendiri telah berupaya mendukung para pelaku UMKM makanan berbasis ikan. Tahun lalu, pihaknya memfasilitasi pelatihan bagi para pelaku usaha agar dapat meningkatkan kualitas produk mereka.
“Rasa dari produk UMKM sudah bagus dan berpotensi bersaing. Namun, ada satu aspek yang perlu diperbaiki, yaitu kemasan. Kemasan yang lebih menarik akan meningkatkan daya tarik produk di pasaran,” ujarnya.
Selain pelatihan, pemerintah juga memberikan berbagai bantuan, seperti freezer, panci presto, dan kompor, guna mendukung usaha para pelaku UMKM.
Keberadaan RIKB menjadi angin segar bagi pelaku UMKM di bidang perikanan di Kota Bekasi. Dengan semangat berbagi dan inovasi, mereka bukan hanya mengolah ikan, tetapi juga membangun harapan baru untuk masa depan ekonomi kreatif berbasis kelautan dan perikanan di tengah hiruk-pikuk perkotaan.(sur)