Pelanggan Protes Air Sering Mampet

1 week ago 15

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah pelanggan Perumda Tirta Bhagasasi di Perumahan Bumi Kahuripan Indah (BKI) Desa Sukahurip Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi, menggelar aksi protes pada Senin (9/6) karena air bersih sering mampet alias tidak mengalir.

Dalam aksinya, para emak-emak berkeliling area perumahan sambil membawa galon kosong dan poster berisi kritikan.

Aksi ini merupakan puncak dari kekesalan warga yang tetap menerima tagihan biaya, meskipun air bersih yang mengalir ke keran rumah mereka sangat minim bahkan sering tidak keluar sama sekali.

BACA JUGA: Direksi Perumda Tirta Bhagasasi Apresiasi Pegawai Tangani Distribusi Gangguan Air Bersih

Seorang warga Perumahan BKI, Rusmala (42), mengaku selama beberapa hari terakhir terpaksa mengungsi ke rumah orangtuanya di Jakarta. Saat kembali ke rumah, air masih belum mengalir.

Untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK), dia harus membeli air isi ulang atau meminta bantuan tetangga yang memiliki sumur atau mesin jetpump.

“Kemarin saya sampe pulang ke Jakarta tiga hari gara-gara gak ada air. Sekarang pulang gak ada air lagi, minta lagi sama tetangga yang punya air sumur, tapi kan malu,” ucap Rusmala, Senin (9/6).

Menurut Rusmala, beberapa minggu terakhir air kadang mengalir tengah malam dengan debit kecil. Namun pagi hingga sore hari air tidak keluar, sementara meteran air tetap berputar.

BACA JUGA: Perumda Tirta Bhagasasi Sosialisasikan Perdir Pengadaan Barang dan Jasa

Kondisi ini membuat Rusmala kecewa karena meteran tetap berputar padahal air tidak mengalir, sehingga menimbulkan biaya tagihan yang tidak seimbang. Ia pun berharap Bupati Bekasi bisa segera memberikan solusi.

“Pak Bupati Ade, tolonglah, buat cebok saja susah. Tiap malam saya begadang, air gak keluar tapi meteran muter. Tagihan gede, saya kemarin bayar Rp300 ribu lebih untuk tiga bulan,” keluhnya.

Hal serupa juga dirasakan pelanggan lainnya, Lukman Kholid (38). Menurutnya, sebagian besar warga Perumahan BKI merupakan pelanggan air bersih Perumda Tirta Bhagasasi yang berasal dari dua desa, yaitu Desa Sukahurip dan Desa Sukamanah.

Sejak Ramadan lalu, air sudah tidak mengalir ke keran warga, baik di toilet maupun keran depan yang terpasang meteran.

“80 persen itu pakai PDAM. Di Perumahan BKI untuk dua desa, di Desa Sukahurip saja ada sekitar 2.100 kepala keluarga dan 1.900 lebih menggunakan PDAM. Itu baru satu desa,” terang Lukman.

BACA JUGA: Pengangkatan Direktur Usaha Perumda Tirta Bhagasasi Diduga Labrak Aturan

Meskipun air tidak mengalir, biaya tagihan tetap tinggi.
Pakaian yang seharusnya dapat dicuci menggunakan mesin, kini harus menggunakan jasa laundry. Sedangkan untuk kebutuhan MCK setiap harinya, Lukman membutuhkan sembilan galon air isi ulang untuk tiga anaknya.

“Selama tiga bulan ini, kami baru sekali dapat air di Blok K pada 3 Juni. Itu pun kualitasnya tidak layak. Total saya bayar Rp320 ribu untuk tiga bulan. Pagi hari kami sudah bekerja, anak saya sudah sekolah, tapi tagihan tetap berjalan. Pakai atau tidak, ambungnya tetap Rp70 ribu per bulan,” ujarnya.

Berbagai upaya telah dilakukan warga dengan datang ke kantor cabang untuk meminta penjelasan terkait gangguan air, namun belum mendapat kepastian. Hingga kini, air belum mengalir ke rumah-rumah warga. Karena itu, Lukman bersama warga lainnya berharap air segera mengalir normal kembali.

“Tiga hari gak hidup, kami akan aksi ke kantor Perumda Tirta Bhagasasi,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Cikarang Barat Perumda Tirta Bhagasasi, Suheriyanto, menjelaskan gangguan air bersih terjadi karena adanya proses interkoneksi pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) yang dilakukan di lokasi sekitar, sehingga distribusi air ke rumah-rumah pelanggan terhambat.

BACA JUGA: Bupati Bekasi Tegaskan Pengangkatan Direktur Usaha Perumda Tirta Bhagasasi Sesuai Mekanisme

“Ada interkoneksi pipa JDU CPU sama JDU Cikarang Barat. Titik interkoneksinya di pas tanggul Perumahan BKI. Mudah-mudahan bisa menambah suplai air bersih,” kata Suheriyanto.

Namun, pihaknya belum dapat memastikan kapan proses interkoneksi pipa itu selesai. Saat ini juga tengah dilakukan pendistribusian air bersih menggunakan truk tangki.

“Karena suplainya memang kurang kita kirim memakai mobil tangki. Sambil menunggu interkoneksi selesai, mobil tanki tetap muter. Kita usahakan secepatnya selesai karena sifatnya urgensi,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |