RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pasangan kepala daerah di Kota dan Kabupaten Bekasi akan dilantik pada hari ini, Kamis (20/2). Kini, saatnya mereka merealisasikan janji-janji yang disampaikan selama masa kampanye.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, bersama Wakil Wali Kota Bekasi, Harris Bobihoe, serta Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, bersama Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, dilantik oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, bersama ratusan kepala daerah lainnya di Istana Kepresidenan Jakarta.
Setelah itu, masing-masing akan bertolak ke Kota dan Kabupaten Bekasi untuk mengikuti rangkaian kegiatan serah terima jabatan (sertijab) dan paripurna penyampaian pidato pertama sebagai kepala daerah.
Tri – Harris mesti segera merancang dan melaksanakan program kerja yang telah disampaikan kepada khalayak luas di Kota Bekasi. Mulai dari pendidikan, kesehatan, lingkungan, ketenagakerjaan, sampai dengan tata kelola pemerintahan.
Setelah dilantik nanti, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi, Ahmad Faisyal Hermawan menyampaikan bahwa pasangan Tri – Harris akan segera bekerja melayani masyarakat Kota Bekasi. Bukan hanya pemilih mereka, namun dua juta lebih masyarakat Kota Bekasi.
Tri – Harris disebut akan segera mengumpulkan perangkat di lingkungan Pemkot Bekasi, serta berkomunikasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk merealisasikan program-programnya.
“Segera berpikir untuk bagaimana merealisasikan janji-janji kampanye kepada masyarakat Kota Bekasi. Jadi menurut saya langsung tancap gas, tidak hanya seremonial-seremonial saja,” ungkapnya.
BACA JUGA: Tri Adhianto dan Harris Bobihoe Didesak Realisasikan Instalasi Pengolahan Sampah jadi Energi Listrik
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi periode 2025-2030 ini memiliki sederet program yang telah disampaikan kepada publik. Faisyal meyakinkan bahwa keduanya akan merealisasikan program tersebut guna mewujudkan visinya ‘Kota Bekasi Semakin Nyaman dan Sejahtera’.
“Intinya membawa masyarakat Kota Bekasi menjadi lebih sejahtera lagi, dan menjadi lebih keren lagi. Dan itu pak Tri dan pak Harris optimis bisa merealisasikan janji-janji kampanye tersebut,” ungkapnya.
Sampai dengan Rabu malam kemarin, Faisyal memastikan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe dalam keadaan fit, siap untuk mengikuti prosesi pelantikan di Jakarta hingga Sertijab di Kota Bekasi.
Rangkaian kegiatan setelah pelantikan di Istana Kepresidenan sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Bekasi, wali kota dan wakil wali kota akan disambut di pintu gerbang Plaza Pemkot Bekasi.
“Sudah kita persiapkan dengan matang,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi, Robert TP Siagian.
Dari pintu gerbang Plaza Pemkot Bekasi, Tri – Harris akan disambut oleh aparatur dan tamu undangan, kemudian diiringi menuju ke pendopo kantor Wali Kota Bekasi untuk melaksanakan sertijab. Setelahnya, Tri – Harris akan menuju ke Kantor DPRD Kota Bekasi untuk mengikuti rapat paripurna penyampaian pidato pertama wali kota dan wakil wali kota Bekasi periode 2025-2030.
Rapat paripurna gelah diagendakan dan diputuskan oleh Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kota Bekasi sore kemarin.
“Sudah diagendakan pelaksanaan paripurna setelah sertijab, kemungkinan siang sekitar pukul dua,” kata Sekretariat DPRD Kota Bekasi, Lia Erliani.
BACA JUGA: Ade Kuswara Kunang Rencanakan Silaturahmi Politik sebelum Dilantik
Kota dan Kabupaten Bekasi tentu memiliki perbedaan karakteristik dan persoalan, baik dari sisi sosial maupun pemerintahan. Untuk itu, baik wali kota maupun bupati harus bisa merespon dan segera melaksanakan janji kampanyenya kepada masyarakat.
“Tentu janji kampanye harus diingat terus dan segera direalisasikan,” kata Pengamat Sosial dan dosen Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi, Hamludin.
Hamludin memiliki penilaian yang berbeda terhadap Kota dan Kabupaten Bekasi, termasuk tentang kepala daerahnya yang dilantik hari ini. Untuk Kota Bekasi kata dia, Tri Adhianto dinilai tidak banyak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Pasalnya, Tri merupakan petahana, didukung oleh latar belakang sebagai birokrat.
Hal ini bisa dilihat salah satunya lewat pernyataan bahwa Tri tidak memerlukan tim transisi dan mempercayakan masa transisi setelah ditetapkan sebagai wali kota kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kota Bekasi.
“Meskipun harus menyesuaikan dengan visi misi atau janji politiknya, tetapi kalau budaya Leadership di pemerintahan dia sudah pernah menjalankan dan tinggal meneruskan,” ungkapnya.
Berbekal latar belakang dan statusnya sebagai petahana, Hamludin menilai Tri telah potensi dan kapasitas pejabat yang akan membantunya menjalankan pemerintahan di Kota Bekasi.
Memulai periode pemerintahan di Kota Bekasi hari ini kata Hamludin, Tagline 100 hari kerja pertama mesti diwujudkan dalam bentuk nyata. Selain itu, Tri – Harris juga dinilai perlu untuk merangkul kompetitornya dalam kontestasi Pilkada kemarin, bersama-sama membangun Kota Bekasi.
“Kota Bekasi ini kan semakin padat, populasi penduduknya menjadi satu soal penting dalam konteks sosial. Sehingga perlu juga untuk melibatkan banyak orang dalam pengaturan sosial masyarakatnya,” ungkapnya lagi.
Berbeda dengan Wali Kota Bekasi, proses penyesuaian menjadi tantangan bagi Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang. Pasalnya, ini adalah kali pertama Ade memimpin pemerintahan di tingkat dua.
Meskipun demikian, Hamludin meyakini Ade telah mendapatkan banyak informasi tentang bagaimana memulai kepemimpinannya di Kabupaten Bekasi. Kabupaten yang memiliki wilayah lebih luas dari pada Kota Bekasi, serta kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara.
“Itu menjadi tantangan bagi Bupati untuk cepat menyesuaikan diri. Menjadi tantangan untuk cepat menjalankan program yang dijanjikan selama kampanye kemarin,” ucapnya.
Kritik yang sering terdengar tentang tidak terasanya dampak pembangunan di Kabupaten Bekasi menjadi tantangan bagi Ade – Asep pada periode pemerintahannya. Perkembangan kawasan industri selain memberi dampak positif pada pembangunan Kabupaten Bekasi, menyimpan potensi konflik yang mesti disikapi oleh pemerintah kabupaten.
Menurutnya, Ade – Asep perlu melakukan berbagai upaya dalam memperbaiki pelayanan publik dan pemerataan pembangunan. Salah satu caranya kata Hamludin, dengan berkantor di kecamatan-kecamatan yang jauh dari kawasan industri, khususnya di wilayah Utara Bekasi.
Sementara itu, tercatat ada enam misi atau program pasangan Ade-Asep ini yang dituangkan saat kampanye, pertama mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, melalui peningkatan tata kelola pemerintahan yang efektif, aspiratif, partisipatif, dan transparan.
Kedua, pembangunan infrastruktur yang menyeluruh dan berkualitas untuk mempercepat capaian aspek-aspek pembangunan.
Ketiga, membangun kemandirian ekonomi daerah melalui optimalisasi potensi industri, pertanian dan pariwisata, serta memberikan akses yang lebih pada pembangunan koperasi, industri kecil dan menengah, serta sektor informal. Keempat, mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing daerah.
Kelima, meningkatkan pemberdayaan dan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Dan keenam, perlindungan hukum dan HAM bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi tanpa pandang bulu.
“Jadi yang pertama begitu dilantik, ia memang kepala daerah dan wakil kepala daerah seharusnya sudah bekerja sesuai dengan amanah yang telah diberikan, sesuai sumpah janji jabatan,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno, kepada Radar Bekasi, Rabu (19/2).
Berdasarkan informasi yang dirinya dapatkan, kata Nyumarno, menjelang masa transisi bupati dan wakil bupati terpilih sudah merajut berkomunikasi dengan Pj bupati, Sekda, kemudian seluruh OPD. Termasuk TAPD sudah bertemu, rangkaian tim bupati terpilih sudah berdiskusi intens dengan eksekutif. Menurutnya, apa yang dilakukan ini bukan melampaui kewenangan, melainkan agar apa yang diharapkan bisa terealisasi.
“Bahwa APBD sudah ketuk palu, itu betul. Tapi capaian kinerja 100 hari, apa-apa yang bisa dipercepat sesuai visi misi Pak Bupati itu sudah ada,” ungkapnya. (sur/pra)