Beranda Cikarang MDTA Al Barkah Cikarang Akhirnya Dapat Bantuan Renovasi Setelah 15 Tahun Menanti

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan santri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al Barkah di Desa Cicau Kecamatan Cikarang Pusat, kini bisa menaruh harapan pada sekolah yang menjadi pijakan menimba ilmu.
Setelah 15 tahun menanti perbaikan, pada Mei 2025 ini sekolah yang menampung 285 santri itu akhirnya dipugar secara menyeluruh. Selama bertahun-tahun, para santri belajar dalam kondisi gedung yang miring dan dihantui rasa cemas setiap kali hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Rabu (21/5) pagi, puluhan warga tampak bergotong royong membongkar atap gedung MDTA Al Barkah. Mereka membawa peralatan seperti linggis dari rumah masing-masing, lalu satu per satu membongkar bambu yang menjadi rangka atap bangunan. Tradisi gotong royong ini memang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Desa Cicau.
Kepala MDTA Al Barkah, Asep Sumardi, menjelaskan bahwa sekolah ini telah berdiri sejak 1980 dan kini memiliki 285 santri aktif.
Namun sejak 2015, bangunan ruang kelas mulai miring akibat kondisi tanah yang labil dan konstruksi bangunan yang tidak memadai. Dalam tiga bulan terakhir, dua ruang kelas bahkan sudah tidak lagi digunakan karena membahayakan.
“Memang ini sekolah sudah miring. Karena tanahnya bergerak, jadi kegeser. Was-was kalau anak-anak belajar di sini. Alhamdulillah, dapat bantuan CSR dari PT Harossa Darma Nusantara sama PT Suzuki, jadi bisa dibangun lagi,” ucap Asep kepada Radar Bekasi, Rabu (21/5).
Sebelum menerima bantuan CSR, Asep mengaku telah berkali-kali mengajukan permohonan renovasi total ke Kementerian Agama, namun tak pernah mendapat respons. Baru pada Mei 2025 ini bantuan datang, memungkinkan renovasi total bangunan sekolah menjadi lebih layak dan aman.
“Alhamdulillah banyak anak-anak yang sekolah di sini, karena memang ini madrasah diniyah yang fokus ke pelajaran agama. Bagaimana bisa belajar baca tulis Alquran,” ujarnya.
“Memang bukan madrasah yang besar tapi kami ingin ikut membantu warga dalam pendidikan khususnya Al-quran,” tambahnya.
Sementara itu, Project Manager PT Harossa Darma Nusantara, Maulana Yusuf Ibrahim, mengatakan bahwa kerusakan bangunan disebabkan oleh fondasi yang rapuh akibat tanah yang tidak stabil. Saat musim kemarau, tanah cenderung retak dan bergeser, sementara saat musim hujan kembali memadat.
“Jadi kami bongkar semuanya, dibangun dari nol, termasuk fondasinya kami kuatkan. Karena kami tidak mungkin hanya memugar dengan mengandalkan gedung yang ada, strukturnya tidak kuat,” kata Yusuf.
Renovasi ini juga akan menambah sejumlah fasilitas baru, di antaranya tiga ruang kelas dan dua toilet. Selain itu, untuk menyesuaikan dengan kontur tanah, akan dibangun sistem drainase yang mengelilingi sekolah dan diperkuat dengan tiang pancang, mengingat bangunan berada di lereng.
“Nanti akan kami lengkapi dengan meubeler, kipas angin, papan tulis dan sarana pendukung lainnya. Lalu atapnya juga akan kami dak karena nanti akan dibangun dua lantai,” sambungnya.
Selama proses renovasi berlangsung, para santri akan tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas sementara yang tersedia. Pengerjaan renovasi MDTA Al Barkah ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan.
“Selama enam bulan itu sudah beres semua, sudah bisa dipakai. Anggaranya sendiri sekitar Rp800 juta karena memang kami mementingkan bagaimana fondasi agar gedung benar-benar kuat,” tandasnya. (ris)