Masalah Infrastruktur dan PBB Jadi Sorotan di Musrenbang Bekasi Utara

3 hours ago 1

Beranda Metropolis Masalah Infrastruktur dan PBB Jadi Sorotan di Musrenbang Bekasi Utara

SAMBUTAN: Ketua DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi memberikan sambutan saat kegiatan Musrenbang di Kampus BSI Bekasi Utara Kota Bekasi, Senin (3/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bekasi Utara untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2026 digelar di BSI Square, Senin (3/2). Dari sejumlah persoalan yang dibahas, sorotan utama tertuju pada infrastruktur dan pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dinilai belum optimal.

Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi, menekankan bahwa pendapatan PBB sangat berpengaruh terhadap realisasi pembangunan, terutama di sektor infrastruktur. Menurutnya, kondisi PBB saat ini mengalami turbolensi, yang berdampak pada keterbatasan anggaran belanja daerah.

“Kami ingin Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari PBB lebih besar agar infrastruktur yang sangat diharapkan masyarakat Bekasi Utara bisa terwujud,” ujar Sardi.

Musrenbang kali ini juga dipenuhi usulan perbaikan infrastruktur, terutama terkait konektivitas antar-kelurahan yang masih buruk.

“Banyak sekali usulan terkait perbaikan infrastruktur, khususnya jalan penghubung antar-kelurahan yang perlu segera dibenahi,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Bekasi Utara, Ahmad Afandi, menyatakan bahwa Musrenbang tahun ini melibatkan lebih banyak stakeholder, termasuk akademisi dari Kampus BSI, mahasiswa, dan pelaku UMKM.

Ia berharap, kolaborasi ini bisa memperluas cakupan usulan, tidak hanya pembangunan fisik, tetapi juga pengembangan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Kami ingin Musrenbang ini tidak hanya menghasilkan usulan pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan ekonomi dan SDM warga Bekasi Utara,” jelasnya.

Tercatat ada 720 usulan dari masyarakat di enam kelurahan, dengan total pagu anggaran mencapai Rp250 miliar. Mayoritas usulan masih berfokus pada penanganan banjir, pelebaran saluran air, serta perbaikan jalan, yang selama ini menjadi keluhan utama warga.

Selain itu, masalah kemacetan juga menjadi perhatian, terutama di pertigaan Warjo dekat Summarecon.

“Salah satu langkah konkret untuk mengatasi kemacetan adalah pembebasan lahan di pertigaan Warjo. Ini diharapkan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut,” ungkap Afandi.(rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |