Kondisi Sebagian Pasar Tradisional di Kabupaten Bekasi Belum Layak, Revitalisasi Terkendala Anggaran

1 week ago 17

Beranda Berita Utama Kondisi Sebagian Pasar Tradisional di Kabupaten Bekasi Belum Layak, Revitalisasi Terkendala Anggaran

ILUSTRASI: Pedagang beraktivitas di lantai 2 Pasar Cikarang, belum lama ini. Selama ini, rencana pemerintah daerah untuk melakukan revitalisasi pasar belum terealisasi karena keterbatasan anggaran. FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kondisi sebagian pasar tradisional di Kabupaten Bekasi masih belum layak. Selama ini, rencana pemerintah daerah untuk melakukan revitalisasi pasar belum terealisasi karena keterbatasan anggaran.

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, mengatakan bahwa pasar yang bersih dan nyaman merupakan bagian penting dari visi “Bekasi Bangkit, Maju, dan Sejahtera”. Ia mengakui, sebagian kondisi pasar tradisional belum layak.

“Kondisi pasar di Kabupaten Bekasi ini ada yang layak ada yang gak. Oleh sebab itu kami ingin menginventarisir dengan turun ke lapangan. karena ini menyangkut kesejahteraan,” kata Ade, baru-baru ini.

BACA JUGA: Disperindag Pelototi Revitalisasi Pasar Bantargebang

Ia menambahkan bahwa revitalisasi pasar membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Untuk itu, pemerintah daerah akan mempertimbangkan berbagai skema pendanaan, mulai dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), kerja sama dengan pihak ketiga, hingga pengajuan bantuan dari pemerintah pusat.

“Kami akan musyawarahkan untuk keuangannya apakah pakai APBD, dipihak ketigakan, atau berkomunikasi untuk pengajuan bantuan keuangan dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Saat ini, terdapat 11 pasar tradisional di Kabupaten Bekasi yang membutuhkan peningkatan fasilitas. Program revitalisasi ini menjadi salah satu prioritas di masa kepemimpinan Ade Kuswara Kunang dan Asep Sulaeman, sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

BACA JUGA: PT ABB Diberi Tenggat Maksimal Dua Tahun Selesaikan Revitalisasi Pasar Kranji

Ade juga menyoroti kondisi pasar tradisional di sekitar kantor UPTD yang menurutnya kurang layak. Ia menegaskan pentingnya peningkatan fasilitas pasar sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat.

“Penting untuk diperhatikan fasilitas pasar tradisional sebagai tempat transaksi pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan inventarisasi terhadap sejumlah pasar berikut dengan kondisi dan kendala yang ada sebagai dasar penyusunan rencana perbaikan.

Dalam program revitalisasi tahap awal, terdapat empat pasar yang akan menjadi prioritas, yaitu Pasar Bojong Kedungwaringin, Pasar Baru Cikarang, Pasar Pertokoan Cikarang, dan Pasar Sukatani.

Namun, Gatot mengakui, keterbatasan anggaran daerah menjadi kendala utama rencana revitalisasi pasar. Ia mencontohkan rencana revitalisasi Pasar Bojong Kedungwaringin yang sempat batal meskipun sudah ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp15 miliar.

Bantuan tersebut tidak diambil karena total kebutuhan anggaran mencapai sekitar Rp50 miliar, sementara APBD Kabupaten Bekasi tidak mampu menutupi kekurangannya.

“Sehingga tidak jadi diambil karena APBD Kabupaten Bekasi tidak bisa mengalokasikan kekurangan untuk membangun Pasar Bojong,” jelasnya.

Gatot menuturkan, rencana kerja revitalisasi empat pasar prioritas akan disampaikan kepada pimpinan daerah untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. Penggunaan anggaran nantinya akan disesuaikan dengan kebijakan bupati.

“Kami akan memaparkan rencana kerja untuk revitalisasi empat pasar yang akan difokuskan. Nantinya dalam penggunaan anggarannya akan menjadi kebijakan Pak Bupati,” jelasnya.(and)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |