Beranda Cikarang Komunitas Bagikan Ikan Cupang Cegah Penyebaran DBD di Tambun Utara

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ikan cupang dipercaya efektif mencegah timbulnya jentik nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Di Desa Srimukti Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, relawan bersama peternak ikan cupang yang tergabung dalam komunitas Betta Tambun Utara membagikan 500 ekor ikan cupang secara gratis kepada warga.
Berbagai jenis ikan cupang yang dibagikan antara lain Multi, Nemo, Colour, Blurim, Half Moon, dan Cupang Fighter. Gerakan ini merupakan inisiatif untuk mencegah penyebaran DBD yang semakin meningkat di wilayah Tambun Utara. Selain dibagikan ke rumah warga, ikan cupang juga disalurkan kepada pengunjung Puskesmas Desa Sriamur.
BACA JUGA: Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Kalijaya Cikarang, Protes Pemilihan Ketua RT Sepihak
Salahsatu peternak ikan, Abdillah Fadil, menjelaskan bahwa ikan cupang biasanya ditempatkan di bak mandi atau tempat penyimpanan air. Ikan ini dikenal sebagai pemburu jentik nyamuk yang efektif serta tidak mengeluarkan bau amis.
“Kita gak rugi bagikan ikan ini. Usaha ternak itu harus ada yang disumbangkan biar ternaknya lancar. Ikan ini kita bagikan untuk penanggulangan DBD. Kita membagikannya ke rumah-rumah warga dan puskesmas,” ucap Abdillah, Kamis (3/7).
Sementara itu, warga setempat, Diana (37), menyambut baik langkah pencegahan ini. Ia mengaku sangat bersyukur karena mendapat ikan cupang gratis, yang harganya cukup mahal dan memberatkan bagi ibu rumah tangga.
BACA JUGA: TPST Kertamukti di Cibitung Bekasi: Inovasi Persampahan melalui Program ISWMP
“Saya kira bagus dibagikan ikan cupang. Di sini juga udah ada lima orang yang kena DBD. Saya langsung taruh di bak mandi biar makan jentik nyamuk. Saya gak mau anak-anak kena DBD,” ujar Diana.
Kepala Puskesmas Sriamur, Wira Atmaja, menyampaikan bahwa setiap bulan ada sekitar 38 warga yang terkena DBD dan mendapat penanganan medis di puskesmas. Jumlah ini berdasarkan data kunjungan dan survei jemput bola oleh petugas kesehatan.
“DBD ini wabah yang dipicu faktor lingkungan. Kita harus menjaga lingkungan agar nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak. Salah satu cara penanggulangan adalah dengan ikan cupang sebagai predator jentik nyamuk,” jelas Wira.
Upaya pembagian ikan cupang secara gratis ini menurut Wira merupakan bukti kesadaran masyarakat terhadap bahaya DBD. Ia juga mengimbau warga tetap menjaga kebersihan lingkungan, sebab lingkungan kotor dan genangan air menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
“Saya mengapresiasi kegiatan para relawan ini. Data kita di April – Mei ada peningkatan kasus DBD dari 12 ke 38. Tapi banyak warga yang tidak melapor, kemungkinan lebih dari itu,” tandasnya. (ris)