
RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Buah rambutan kerap kali mendapat stigma sebagai penyebab batuk, terutama di kalangan masyarakat Indonesia. Rasanya yang manis dan legit memang menggoda, namun tak jarang muncul peringatan seperti, “Jangan kebanyakan makan rambutan, nanti batuk!” sebuah kalimat yang mungkin sudah sangat familiar, terutama dari orang tua kepada anak-anak mereka.
Namun, benarkah makan rambutan bisa memicu batuk? Atau justru hal ini hanyalah mitos yang berkembang turun-temurun?
Melansir dari Alodokter, sampai saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang menyebutkan bahwa kandungan alami dalam buah rambutan dapat menyebabkan batuk. Dalam bentuk alaminya, rambutan sebenarnya adalah buah tropis yang kaya akan vitamin C, zat besi, serta antioksidan yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu produksi energi.
Anggapan bahwa rambutan bikin batuk kemungkinan besar muncul karena pengalaman pribadi sebagian orang yang merasa tenggorokannya gatal atau batuk setelah mengonsumsinya.
Padahal, dalam banyak kasus, rambutan olahan seperti rambutan kalengan atau asinan yang mengandung gula tambahan itulah yang lebih mungkin menjadi penyebab iritasi tenggorokan.
Gula tambahan dapat memicu peradangan ringan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau saat sistem imun sedang lemah, misalnya ketika seseorang sedang flu atau batuk.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu! Ini Mitos dan Fakta Diet yang Perlu Diketahui
Gula yang menempel di tenggorokan bisa memperburuk gejala, meskipun bukan menjadi penyebab utama batuk itu sendiri.
Meskipun tidak umum, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap buah rambutan. Reaksi ini bisa berupa tenggorokan terasa kering, gatal, atau bahkan muncul batuk sebagai respons tubuh terhadap alergen. Namun, kasus seperti ini sangat jarang dan tidak mewakili mayoritas orang.
Selain itu, kondisi tubuh juga memengaruhi reaksi setelah mengonsumsi rambutan. Pada orang yang sehat, makan rambutan dalam jumlah wajar biasanya tidak menimbulkan masalah.
Sebaliknya, pada individu yang sedang mengalami infeksi saluran pernapasan atau tenggorokan sensitif, makanan manis termasuk buah seperti rambutan memang bisa terasa mengganggu.
Penting untuk diingat bahwa penyebab utama batuk lebih sering berasal dari faktor lain, seperti:
-Infeksi virus seperti flu dan ISPA
-Alergi debu atau serbuk sari
-Asap rokok dan polusi udara
-Asam lambung (GERD)
-Paparan zat kimia atau iritan lainnya
Dengan kata lain, menyalahkan rambutan sebagai penyebab batuk bukanlah kesimpulan yang tepat. Jika setelah makan rambutan Anda merasa tidak nyaman di tenggorokan atau mulai batuk, ada baiknya mengurangi konsumsi atau berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada kemungkinan alergi atau gangguan lainnya.(ce2)