Kanwil Bea Cukai Jakarta Lepas Ekspor Perdana 13 Kontainer  Kratom dari Bekasi

2 weeks ago 23

Beranda Bisnis Kanwil Bea Cukai Jakarta Lepas Ekspor Perdana 13 Kontainer  Kratom dari Bekasi

Kepala Kantor Wilayah DJBC Jakarta, Rusman Hadi, bersama Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Yanti Sarmuhidayanti, mendampingi Menteri Perdagangan, Budi Santoso, dalam pelepasan ekspor perdana komoditas Kratom pada Jumat, (28/2), di PT Oneject Indonesia, Kawasan GIIC Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi. FOTO: BEA CUKAI BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala Kantor Wilayah DJBC Jakarta, Rusman Hadi, bersama Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Yanti Sarmuhidayanti, mendampingi Menteri Perdagangan, Budi Santoso, dalam pelepasan ekspor perdana komoditas Kratom pada Jumat, (28/2), di PT Oneject Indonesia, Kawasan GIIC Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi.

Dengan nilai 1, 053 juta US dollar produk Kratom seberat 351 ton ini dikemas dalam 13 kontainer 40 feet. Sebagai produk endemik yang tumbuh di wilayah Indonesia dan kemudian melalui pengolahan sterilisasi dengan teknologi tinggi, produk tersebut banyak diminati di pasar internasional. Bea Cukai berperan strategis dalam  mendukung produk lokal menjadi global.

“Kita mendukung kegiatan ekspor komoditas ini, karena kratom ini tidak banyak tumbuh di negara lain sehingga menjadi keunggulan negara kita dan bisa kita maksimalkan,” ujar Rusman.

“Kembali lagi, Bea Cukai sebagai pintu terakhir perdagangan ekspor, kita dukung penuh selama persyaratan ekspor dari instansi teknis terkait telah terpenuhi. Sebagai tambahan, kita juga memiliki klinik ekspor yang tersebar di masing-masing  kantor pelayanan bagi para pengusaha/eksportir yang mau konsultasi terkait kegiatan ekspor,” imbuh Rusman.

Menteri Perdagangan menyampaikan bahwa pemerintah telah mengatur ekspor komoditas Kratom dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag)  Nomor 21 tahun 2024 tentang  Perubahan Kedua  atas Permendag  Nomor  23  tahun  2023 tentang  Kebijakan  dan Pengaturan Ekspor pada tanggal 11 Oktober  2024, dimana  di dalamnya  menambahkan  komoditas  Kratom sebagai barang  yang diatur ekspornya.

“Pemerintah berharap ekspor produk ini tidak hanya dalam bentuk serbuk saja tetapi sudah melaui proses sterilisasi sehingga kita memperoleh nilai tambah,” ujar Budi.

Perwakilan PT Oneject Indonesia, Yahya Cahyana, menjelaskan bahwa proses yang dilakukan di pabrik mereka berbeda dengan metode konvensional yang memakan waktu cukup lama.

Produk Kratom diproses melalui conveyor, sehingga lebih cepat dan memiliki ketahanan terhadap patogen, yang memastikan kualitas produk tetap terjaga. Kini, belasan kontainer produk Kratom siap untuk diekspor kembali. (*)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |