Gagal Panen Bayangi Petani di Babelan Bekasi

14 hours ago 6

BANJIR: Foto udara kondisi banjir yang melanda hamparan persawahan di Babelan, Selasa (11/3). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekitar 200 hektar sawah yang sudah ditanami padi terendam banjir di Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. Akibatnya, terancam gagal panen.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Buni Bakti, Nursam (59), mengungkapkan bahwa banjir yang merendam sawah warga disebabkan oleh jebolnya tanggul Saluran Pembuangan (SP) DT 8, yang tak mampu menahan debit air yang meningkat.

Dari 500 hektar sawah yang terendam, sekitar 200 hektar sudah ditanami padi. Bahkan ada yang berusia lebih dari dua bulan. Akibatnya, tanaman padi rusak dan diprediksi akan gagal panen.

“Tanaman padi rusak, kami prediksi akan gagal panen. Petani kurang lebih ada 150 orang, adapun yang terendam hampir 500 hektaran,” kata Nursam, Selasa (11/3).

BACA JUGA: Bantah Tak Punya Izin, Manajemen Perumahan The Arthera Hill Beberkan Buktinya

Menurut Nursam, para petani mengalami kerugian antara Rp7,5 juta hingga Rp10 juta per hektar. Saat ini, tanggul yang jebol tengah diperbaiki sementara.

Namun, ia berharap ada penanganan permanen dan ganti rugi untuk tanaman padi yang rusak.

“Saya mohon bantuan pemerintah pusat untuk memperbaiki tanggul,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bunibakti, Sidi Sumardi, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan perbaikan sementara pada tanggul yang jebol di aliran SP DT 8 untuk mencegah dampak gagal panen semakin meluas.

“Kalau tidak cepat kita perbaiki kemungkinan gagal total, gagal panen. Kita tanggulangi buat tutup pemagaran supaya nanti airnya itu tidak semuanya ke sawah. Ada 200 hektar, petani sudah tanam padi umurnya 2 bulan,” katanya.

BACA JUGA: Truk Terjun Bebas dari Jalan Layang Tol Cibitung-Cilincing, Begini Kronologinya  

Sidi juga berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan alat berat jenis long arm untuk mempercepat pembangunan tanggul baru yang jebol sepanjang 20 meter. Sementara itu, penanganan sementara dilakukan dengan memasang pagar bambu dan karung berisi tanah untuk menahan air.

“Selama ini kami pemerintah desa dengan petani dan Gapoktan memperbaiki sementara kurang lebih 20 meter yang jebolnya,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, total lahan terdampak banjir seluas 1.752,50 hektar yang tersebar di 14 kecamatan dan 50 desa. Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi telah menyiapkan 43,8 ton benih padi yang akan dibagikan secara gratis kepada para petani terdampak banjir.

Benih padi gratis itu merupakan upaya dalam proses pemulihan pasca bencana usai ditetapkan status Tanggap Darurat Bencana yang pengadaannya berasal dari Belanja Tak Terduga (BTT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.

BACA JUGA: SDN Buni Bakti 04 yang Sempat Disorot Presiden Prabowo Kerap Kebanjiran, tapi Pembangunan Ruang Kelas Baru Belum Jelas

“Kita akan kirim bantuan tersebut secepatnya setelah di-ACC oleh BPBD kepada petani yang sawahnya terdampak banjir atau gagal tanam. Dan akan kita salurkan serentak,” tutur Kepala Bidang Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Eem Lesmanasari.

Bantuan benih padi itu, lanjut Eem, telah disesuaikan dengan lahan pertanian berdampak, yakni 25 kilogram per hektar. Dari total 1.752,50 hektar sawah, jumlah benih yang disalurkan sebanyak 43,8 ton. Selain memberikan benih padi gratis, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan komisi irigasi guna menangani tanggul jebol.

“Kami sudah bersurat dan meminta agar segera diperbaiki. Sementara untuk tanggul yang menjadi kewenangan Sumber Daya Air (SDA), kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |