Dikaitkan dengan Kim Soo Hyun, Apa itu Child Grooming?

3 hours ago 2

Beranda Lifestyle Dikaitkan dengan Kim Soo Hyun, Apa itu Child Grooming?

Ilustrasi child grooming. Foto: freepik

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Belakangan ini, aktor papan atas Korea Selatan, Kim Soo Hyun, terseret dalam tudingan child grooming terhadap mendiang Kim Sae Ron. Dugaan ini mencuat setelah pengakuan bibi Kim Sae Ron kepada pemilik akun YouTube Garosero Research Institute. 

Dalam pernyataannya yang dilansir dari Koreaboo, bibi Kim Sae Ron mengklaim bahwa hubungan Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron telah berlangsung sejak tahun 2015, saat Kim Sae Ron masih berusia 15 tahun, sementara Kim Soo Hyun berusia 27 tahun. Bahkan, disebutkan bahwa hubungan mereka berjalan selama enam tahun.

Pernyataan ini mengejutkan warganet, terutama karena child grooming adalah tindakan manipulatif yang dilakukan oleh orang dewasa untuk membangun hubungan emosional dengan anak di bawah umur dengan tujuan mengeksploitasi mereka. 

Selain itu, jarak usia antara Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron yang mencapai 12 tahun semakin memicu perdebatan di kalangan netizen.

Baca Juga: Daftar Artis yang Berada di Bawah Naungan Gold Medalist, Siapa Saja?

Namun disisi lain, Gold Medalist yang merupakan agensi Kim Soo Hyun mengakui bahwa artisnya memang pernah berpacaran dengan Kim Sae Ron. Namun, mereka membantah klaim Garosero Research Institute yang menyebut hubungan tersebut terjadi ketika Kim Sae Ron masih di bawah umur. Agensi menegaskan bahwa hubungan mereka terjadi setelah Kim Sae Ron mencapai usia dewasa.

Meskipun Kim Soo Hyun telah membantah tudingan child grooming, penting bagi kita untuk memahami konsep child grooming agar lebih waspada terhadap praktik manipulatif ini.

Apa Itu Child Grooming?

Melansir dari Halodoc, child grooming merupakan tindakan manipulatif yang dilakukan seseorang untuk membangun hubungan kepercayaan dengan seorang anak, dengan tujuan akhir melakukan pelecehan seksual. 

Tindakan ini sering kali dilakukan secara halus dan bertahap, sehingga korban tidak menyadari bahaya yang mengintai. Pelaku bisa berasal dari berbagai latar belakang, termasuk guru, pelatih olahraga, atau bahkan orang asing yang tidak memiliki hubungan darah dengan korban.

Perlu dipahami bahwa pelaku child grooming dapat menjalin hubungan dan membangun kepercayaan dengan anak serta keluarganya dalam jangka waktu yang panjang, bisa berlangsung dari beberapa minggu hingga bertahun-tahun.

Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan penuh dari korban dan keluarganya, pelaku secara bertahap akan memanfaatkan hubungan tersebut dengan menjauhkan korban dari keluarga serta teman-temannya, sehingga korban menjadi semakin bergantung pada pelaku.

Baca Juga: Agensi Benarkan Kim Soo Hyun Pernah Pacaran dengan Kim Sae Ron hingga Ungkap Kondisi Mental Sang Artis

Selanjutnya, pelaku akan menggunakan kendali yang dimilikinya untuk membuat korban merasa tidak memiliki pilihan lain selain menuruti kehendaknya. Tak jarang, pelaku juga mengancam akan mengungkap rahasia atau hal memalukan tentang korban jika mencoba melawan.

Melansir dari Siloam Hospitals, child grooming sering dikaitkan dengan pedofilia karena keduanya sama-sama melibatkan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Namun, penting untuk memahami bahwa child grooming dan pedofilia adalah dua hal yang berbeda. 

Pedofilia merujuk pada kondisi di mana seseorang memiliki ketertarikan seksual terhadap anak-anak, sedangkan child grooming adalah proses manipulatif yang sering digunakan untuk memfasilitasi pelecehan seksual terhadap anak.

Dengan kata lain, tidak semua pelaku child grooming adalah pedofil, meskipun banyak pedofil menggunakan metode ini untuk mendekati dan mengendalikan korban mereka. Sebaliknya, ada juga pelaku child grooming yang tidak memiliki ketertarikan seksual pada anak, tetapi memanfaatkan mereka untuk tujuan lain, seperti eksploitasi kriminal atau radikalisasi. (ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |