Demi Emas, Warga Rela Bermalam di Butik Logam Mulia Bekasi

2 days ago 13

Beranda Bekasi Demi Emas, Warga Rela Bermalam di Butik Logam Mulia Bekasi

Sejumlah warga tampak mengantre untuk membeli emas batangan di Butik Emas Logam Mulia (LM) Antam Belm Bekasi yang berlokasi di Rukan Emerald Kelurahan Margamulya Kecamatan Bekasi Utara, Selasa (15/4). FOTO: SURYA BAGUS/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Minat masyarakat membeli emas batangan di Bekasi masih tinggi, meskipun harganya tak murah.

Bahkan, sebagian warga rela bermalam di halaman Butik Emas Logam Mulia (BELM) Bekasi agar tidak dihapus dari daftar antrean jika pulang.

Antrean yang dimulai sejak Rabu (14/4) malam membuat halaman BELM Bekasi di Rukan Emerald Kelurahan Margamulya Kecamatan Bekasi Utara, sudah ramai sejak Kamis pagi. Menjelang butik mulai beroperasi, sudah ada 130 nama dalam daftar antrean.

Anggi (28), yang ingin membeli emas ukuran 5 gram, tiba di lokasi sejak pukul 01.12 WIB. Namun, namanya sudah berada di urutan ke-30.

“Saya berangkat dari rumah itu jam setengah satu,” kata warga Cibitung tersebut, Kamis (15/4).

Ia mengaku telah mengikuti perkembangan harga emas belakangan ini, dan menyadari animo masyarakat tengah tinggi. Selain untuk investasi, emas 5 gram itu rencananya akan dijadikan kado ulang tahun untuk istrinya pada 21 April mendatang.

“Jadi ya diperjuangkan lah,” ucapnya.

Sebelum datang ke butik emas ini, ia telah mendatangi beberapa toko emas. Namun tidak berhasil mendapatkan emas batangan 5 gram yang ia cari.

“Kebetulan (hari kerja) saya sistem Off. Hari ini lagi off jadi nyempetin waktu,” tambahnya.

Sekira pukul 07.30 WIB, Anggi dan ratusan orang lainnya yang akan membeli emas nampak menunggu di halaman butik. Sebagian orang nampak duduk di teras butik, sebagian lagi berdiri di halaman depan butik.

Tidak lama berselang petugas membuka pintu butik, sekira pukul 08.30 WIB. Sebelum memberikan informasi stok yang tersedia hari itu, salah satu petugas butik mengimbau warga yang telah mengantre agar menjaga ketertiban.

Total ada 136 pcs emas batangan yang tersedia hari Selasa kemarin. Terdiri dari emas ukuran 2 gram sebanyak 60 pcs, 5 gram 35 pcs, 10 gram 40 pcs, dan 1 pcs ukuran 250 gram. Setiap orang bisa membeli maksimal 3 pcs.

Saat butik mulai beroperasi, Ahmad (27) mendapat giliran pertama untuk bertransaksi. Nama warga Kranji Bekasi Barat ini berada di urutan nomor satu.

Ahmad berada di lokasi pada Rabu malam, sekira pukul 23.30 WIB.

“Sampai di sini mungkin sekitar setengah 12an. Jam 1 itu mungkin sudah ada sekitar 10 orangan,” katanya.

Tidak sendiri, Ahmad datang bersama dengan adik dan saudaranya yang lain. Ia sendiri, membawa kursi lipat untuk menunggu di sekitar area butik.

Belakangan ini kata Ahmad, harga emas diprediksi akan turun. Sehingga, ia memilih untuk datang lebih awal, mengantri hingga butik beroperasi.

Setiap warga yang tiba di halaman butik difasilitasi daftar antren. Ahmad bercerita pada Kamis dini hari itu warga yang sudah berada di lokasi sepakat untuk mengabsen nama-nama yang telah mengisi antrean setiap satu jam sekali.

Tujuannya, mencegah calon pembeli yang berbuat curang. Serta mencegah agar semua orang yang datang dan berniat membeli emas menunggu butik beroperasi, tidak meninggalkan lokasi apalagi pulang ke rumah usai mengisi buku antrean.

“Takut ada yang curang atau apa, kita jaga sama-sama. Contoh setiap sejam sekali itu kita absen, jadi kalau misal orangnya nggak ada kita coret,” ucapnya.

Achmad memutuskan untuk membeli 10 gram emas hari itu, ditujukan untuk investasi.

“(Setiap orang bisa membeli) paling banyak 3 pcs. Sebenarnya tergantung stok dari mereka, kadang kalau misalnya stok cuma 30 pcs itu cuma boleh satu orang satu, ini karena mungkin agak lumayan banyak jadi dimaksimalkannya 3 pcs,” tambahnya.

Sebagai informasi, harga emas antam logam mulia pada Kamis pagi kemarin bertahan Rp1.986.000 per gram, stagnan dibandingkan hari sebelumnya. Harga emas Antam sangat labil dalam tiga hari terkahir, rekor baru harga emas antam terjadi pada Sabtu pekan kemarin, Rp1.904.000 per gram. (sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |