Beranda Berita Utama Capaian PAD 2024 Kota Bekasi Melempem, Komisi III DPRD Pesimis
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Waktu tersisa yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2024 hanya tinggal dua pekan. Komisi III DPRD Kota Bekasi pun pesimis Pemkot mampu merealisasikannya.
Berdasarkan informasi yang didapat Radar Bekasi, realisasi PAD pada minggu kedua Desember masih di angka 73,55 persen dari target yang ditetapkan sebesar 94,95 persen atau Rp2,699 triliun.
Melempemnya capaian PAD 2024 disebabkan karena merosotnya realisasi pajak di sejumlah sektor.
Seperti pajak hiburan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang hanya terpenuhi rata-rata di angka 80 persen.
BACA JUGA: Wakil Ketua DPRD Puspa Yani Evaluasi Capaian Target PAD
“Tidak akan banyak karena besok sudah minggu terakhir. Tapi upaya-upaya ini terus kita dorong, kita tunggu saja sampai akhir tahun,” ucap Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim, Kamis (19/12).
Komisi III belum lama ini telah menggelar rapat untuk membahas realisasi PAD 2024 dengan mengundang langsung para pejabat dinas hingga aparatur wilayah di tingkat kecamatan.
Dalam rapat tersebut terungkap bahwa realisasi target pajak di sejumlah sektor belum terpenuhi. Seperti minimnya asupan dari BPHTB akibat rendahnya aktivitas jual beli, tidak maksimalnya tapping box di restoran, serta PBB. Bahkan, realisasi pajak parkir tidak terdeteksi. Hal ini dinilai wajar lantaran banyak pusat kegiatan masyarakat di tengah kota.
“Tapi kan bisa ditopang sama yang lain, jangan pukul rata semuanya dianggap gagal, (sehingga realisasi rendah)” katanya.
Sejauh ini, Komisi III telah mendengar langsung dari OPD Kecamatan Bekasi Timur dan Bekasi Selatan. Pada 2025 nanti, Komisi III akan memanggil rapat OPD di kecamatan lain serta konsentrasi menggenjot kinerja tiap OPD supaya mencapai target.
BACA JUGA: Target PAD Kota Bekasi Naik jadi Rp3,3 Triliun
Selain faktor kondisi ekonomi dan sarana pendukungnya, ia juga menyoroti gaya kepemimpinan dan kebijakan rotasi mutasi yang terjadi selama 2024 ini. Rotasi mutasi dinilai sebagai salah satu faktor rendahnya realisasi PAD.
Setiap pejabat yang menempati posisi baru kata Arif, harus beradaptasi.
“Mestinya target tidak tercapai ini dianalisa dulu, bagaimana digodok OPD-OPD nya, disupport, jangan karena satu hal dimutasi,” ungkapnya.
Faktor lainnya adalah gaya kepemimpinan Penjabat (Pj) kepala daerah yang dinilai tidak mendengar masukan dari DPRD. Padahal kata dia, DPRD dan Pemkot Bekasi merupakan penyelenggara negara yang diatur oleh Undang-undang.
Terpisah, Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad menyampaikan bahwa jajarannya masih mengejar capaian PAD hingga akhir 2024. Ia menyampaikan bahwa realisasi PAD Desember ini tercatat sebesar 78 persen.
“Mudah-mudahan ini masih ada dua minggu, nanti kita push terus semua jajaran untuk meningkatkan ini,” ungkapnya.
Menurutnya, situasi ekonomi belakangan ini juga menjadi pertimbangan atas realisasi PAD Kota Bekasi.
“Dan kita juga melihat bagaimana situasi perekonomian kita, banyak perusahan-perusahaan besar yang sepi,” tambahnya. (sur)