Brankas hingga Faktur Tagihan Toko Bangunan di Tambun Digasak Maling, Kerugian Capai Rp1,5 Miliar

1 day ago 7

Beranda Berita Utama Brankas hingga Faktur Tagihan Toko Bangunan di Tambun Digasak Maling, Kerugian Capai Rp1,5 Miliar

Rekaman CCTV pencurian di TB Ceria Bangunan di Jalan Raya Rawa Kalong Desa Karangsatria Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, Senin (14/7). FOTO: TANGKAPAN LAYAR VIDEO

RADARBEKASI.ID, BEKASI – TB Ceria Bangunan di Jalan Raya Rawa Kalong Desa Karangsatria Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, disantroni komplotan maling, Senin (14/7) dini hari.

Komplotan maling tersebut menggasak sebuah brankas berukuran 10 inci, sejumlah giro, serta beberapa faktur tagihan. Total kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp1,5 miliar.

Berdasarkan rekaman kamera pengawas milik pemilik toko bangunan, pelaku berjumlah tiga orang. Komlotan itu beraksi sekitar pukul 04.29 WIB. Dua orang masuk ke dalam toko, sementara satu lainnya menunggu di luar dengan mobil untuk mengangkut hasil curian.

Pemilik TB Ceria Bangunan, Antoni Suteja (49), baru mengetahui tokonya menjadi sasaran pencurian pada pagi harinya sekitar pukul 09.00 WIB saat hendak membuka toko.

Para pekerja sudah menunggu, namun ia terkejut ketika mendapati pintu gerbang sudah dijebol. Saat diperiksa, ruang kerja dalam keadaan berantakan dan dua brankas yang biasa disimpan di dalam ruangan sudah lenyap.

“Saya cek CCTV yang recorder itu udah dibawa. Saya cek lagi ke ruang depan, tempat kasir. Brankas yang di ruang kerja saya masih ada d isitu. Kemudian saya cek lagi brangkas ukurannya 60 inci, kira-kira beratnya 100 kg lebih hilang, lenyap,” kata Antoni kepada Radar Bekasi di Tambun Utara, Rabu (16/7).

Tak hanya itu, pintu depan toko yang menghadap ke jalan raya juga dirusak pelaku. Dari rekaman kamera pengawas, tampak mereka mengeluarkan barang hasil curian lewat pintu tersebut dan memuatnya ke dalam mobil yang telah disiapkan.

“Mungkin dia (pelalu,red) sudah paham situasinya, udah tahu di mana posisi-posisinya. Untungnya satu brangkas yang belum kebawa. Itu mungkin terlalu kesiangan, udah jam 4 lewat. Jadi jalan udah ramai. Mereka itu ciri-cirinya sekitar umurnya yang satunya 30 tahun lebih lah. Satunya 50 lebih. Satunya sopir kayaknya. Dia bawa mobil kijang Innova lama,” tambahnya.

Antoni mengungkapkan, pencurian ini bukan yang pertama kali terjadi di tokonya. Pada 30 November 2024 lalu, toko miliknya juga pernah dibobol. Dari rekaman CCTV, dua pelaku memiliki ciri-ciri yang sama.

“Ini kejadian yang kedua kali, pelakunya dengan ciri-cirinya sama. Cuma kali ini dia bawa mobil dan tambahan satu orang. Kalau kejadian pertama kita nggak lapor. Karena kerugiannya masih hitungan normal lah. Kalau yang sekarang banyak surat-surat ke bawa,” terang Antoni.

Akibat kejadian tersebut, Antoni mengalami kerugian hingga Rp1,5 miliar. Selain membawa kabur uang tunai puluhan juta rupiah, komplotan pencuri juga menggasak giro, sejumlah berkas, surat-surat penting, serta faktur tagihan dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah.

“Ya hampir Rp1,5 miliar. Terus giro-giro, masih bisa saya blokir di bank ya. Yang agak repot faktur-faktur tagihan di toko ini yang aslinya ke bawa. Jadi saya mesti datangin lagi toko satu-satu minta mereka setempel ulang lagi. Syukur-syukur mereka bisa bantu saya yang kena musibah,” sambungnya.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Tambun Selatan. Antoni berharap komplotan pencuri yang diduga spesialis toko bangunan ini bisa segera ditangkap, karena sudah sangat meresahkan.

Saat ini, kasus tersebut telah dilaporkan ke Polsek Tambun Selatan. Antoni berharap komplotan pencuri yang diduga spesialis toko bangunan itu segera ditangkap dan diproses secara hukum.

Selain merugikan tokonya, aksi pencurian ini juga meresahkan pemilik toko bangunan lain di wilayah Tambun Utara. Dari perbincangannya dengan sesama pengusaha, dalam sebulan terakhir sudah terjadi dua kasus pencurian di toko bangunan di kawasan tersebut.

“Sudah bikin LPnya saya di Polsek Tambun. Dari rekaman CCTV, bahasanya ada dari satu-satu daerah ya, cirikhas ngomongnya begitu. Kalau kita kan nggak paham. Tapi mungkin ada yang paham, bisa dengar. Apa yang mereka bicarakan gitu. Ya kita berharap pihak kepolisian segera menangkap biar kita pengusaha-pengusaha ini nggak resah,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |