Beranda Bisnis Berkat Program JKN Euis Dapat Berobat dengan Hati Tenang
RADARBEKASI.ID, BEKASI – BPJS Kesehatan merupakan badan hukum publik yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi seluruh masyarakat Indonesia. Program ini dihadirkan untuk memastikan agar seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memberikan perlindungan bagi seluruh rakyat dari risiko finansial.
Hal ini dirasakan oleh Euis Ara (56) saat dirinya didiagnosis menderita sakit Tuberkulosis (TB). Sebelum menjadi peserta JKN, Euis sempat berobat menggunakan biaya sendiri (umum), namun ketika ia mengetahui bahwa pengobatan TB itu prosesnya lama dan kondisi kesehatannya semakin memburuk sehingga perlu dirawat di rumah sakit, ia langsung daftar menjadi peserta JKN.
“Saya didiagnosis infeksi TB sudah lama, sebelumnya saya selalu berobat sebagai pasien umum yang menggunakan biaya pribadi. Tapi karena pengobatan TB itu lama dan semakin hari kondisi kesehatan saya memburuk, jadi waktu itu saya harus segera dirawat. Awalnya saya tidak mau dirawat dikarenakan khawatir biaya yang dibutuhkan untuk menjalani rawat inap cukup besar. Tetapi untungnya waktu di rumah sakit, dokter dan perawat menyarankan agar saya mendaftar dalam Program JKN untuk keperluan pengobatan dan rawat inap,” ujarnya.
Tidak hanya sampai situ saja, setiap kontrol ke rumah sakit selama beberapa bulan setelah dirawat, Euis pun tetap menggunakan BPJS Kesehatan. Ia merasa puas berobat menggunakan BPJS Kesehatan karena seluruh biaya pengobatannya dijamin dan pelayanan kesehatan yang diberikan sangat memuaskan.
“Jujur saja saya sangat puas berobat menggunakan BPJS Kesehatan. Dulu sebelum saya merasakan manfaat adanya Program JKN ini selalu mengira kalau berobat menggunakan BPJS Kesehatan itu pasti tidak dilayani dengan baik. Ternyata sama saja, tidak dibeda-bedakan. Dari mulai mengurus administrasi di rumah sakit sampai dengan selesai dirawat, pelayanannya sama seperti ketika saya pakai umum,” ungkapnya.
Euis merasa Program JKN ini sangat membantunya, terutama dalam memberikan kemudahan akses ke berbagai fasilitas kesehatan, baik itu rumah sakit, klinik, ataupun puskesmas, baik di kota besar maupun di daerah terpencil. Ia juga mengungkapan bahwa salah satu kelebihan Program JKN adalah proses administrasi yang sederhana dan cepat.
BACA JUGA: https://radarbekasi.id/2025/03/05/ahista-merasa-tenang-di-perantauan-dengan-program-jkn/
“Setiap kali saya kontrol ke rumah sakit, saya hanya perlu menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital yang ada di dalam aplikasi Mobile JKN, sehingga tidak perlu khawatir lagi kalau kartu fisiknya hilang. Tapi kalaupun hilang kita bisa berobat dengan menunjukan KTP saja sih. Pokoknya sudah banyak kemudahan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan supaya bisa berobat. Apalagi sekarang melalui Mobile JKN juga sudah bisa ambil nomor antrean, menurut saya ini sangat membantu supaya tidak menunggu lama,” ujarnya.
Euis mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah membantu pengobatannya sampai dengan tuntas. Ia berharap agar pelayanan BPJS Kesehatan terus ditingkatkan dan jangkauannya diperluas sampai ke daerah terpencil agar seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Secara keseluruhan pelayanan BPJS Kesehatan sudah bagus, terima kasih karena pengobatan TB saya dibantu sampai dengan tuntas tanpa mengeluarkan biaya sama sekali, jadi saya tenang menjalani pengobatan saya yang sampai berbulan-bulan itu. Karena penderita TB harus menjalani pengobatan selama enam bulan atau lebih tanpa putus, jadi saya berharap agar obat selalu tersedia di puskesmas atau rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sehingga kami penderita TB tidak perlu khawatir tentang kehabisan stok obat,” ujarnya.
“Saya mewakili pasien TB juga berharap agar kedepannya BPJS Kesehatan memiliki sistem pemantauan dan dukungan lebih lanjut kepada pasien TB, misalnya dengan adanya layanan konsultasi rutin atau pendampingan agar mereka tetap disiplin, tidak lupa minum obat dan tidak putus pengobatan,” tutupnya. (*)