1 month ago
47
Beranda Bekasi 19.551 Ijazah Lulusan SMK Swasta Masih Tersimpan di Sekolah Kota Bekasi, Tunggakan Capai Rp76 Miliar
Ijazah. FOTO: ISTIMEWA
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banyak ijazah lulusan SMK swasta yang masih tersimpan di sekolah Kota Bekasi akibat tunggakan biaya pendidikan yang belum dilunasi.
Berdasarkan data yang diterima Radar Bekasi, dari Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, yang mengacu pada pendataan Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SMK Kota Bekasi, tercatat sebanyak 19.551 ijazah lulusan SMK tahun 2024 dan sebelumnya masih tersimpan di sekolah-sekolah di Kota Bekasi. Total tunggakan mencapai Rp76.138.091.884, dengan tunggakan rata-rata per siswa sebesar Rp3.898.332.
Jumlah ijazah dan total tunggakan tersebut berasal dari empat Sub Rayon.
Rinciannya, Sub Rayon 01 tercatat 2.758 ijazah tersimpan dengan total tunggakan Rp11.614.360.903 dan tunggakan rata-rata per siswa Rp4.211.153.
Kemudian, Sub Rayon 02 tercatat 4.243 ijazah tersimpan dengan total tunggakan Rp20.598.753.905 dan tunggakan rata-rata per siswa Rp4.854.762.
Selanjutnya, Sub Rayon 03 tercatat 4.351 ijazah tersimpan dengan total tunggakan Rp13.917.506.876 dan tunggakan rata-rata per siswa Rp3.198.692.
Lalu, Sub Rayon 04 tercatat 8.199 ijazah tersimpan dengan total tunggakan Rp30.007.470.200 dan tunggakan rata-rata per siswa Rp3.659.894. Data tersebut dihimpun FKKS SMK Kota Bekasi dari 106 sekolah dari total 122 sekolah yang mendata. Masih ada 16 sekolah yang belum melakukan pendataan terkait ijazah yang masih tersimpan di sekolah.
Pendataan tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Surat Edaran (SE) Nomor 3597/PK.03.04.04/SEKRE tentang Percepatan Penyerahan Ijazah Jenjang SMA/SMK/SLB Tahun Pelajaran 2023/2024 atau sebelumnya, yang diterbitkan pada 23 Januari 2025.
Sekretaris BMPS Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly, menyampaikan bahwa sekolah-sekolah swasta diminta untuk mendata jumlah ijazah yang masih tersimpan serta tunggakan yang ada. Data tersebut kemudian disampaikan ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Dan data itu sudah kami berikan melalui sub rayon masing-masing dan itu disampaikan ke KCD. Nanti kita menunggu proses lebih lanjut,” katanya. (oke/sur)
