Waswas Banjir Lima Tahunan, Warga Minta Pemkot Bekasi Lebih Sigap  

1 month ago 48

Beranda Berita Utama Waswas Banjir Lima Tahunan, Warga Minta Pemkot Bekasi Lebih Sigap  

TERENDAM BANJIR : Warga mendayung perahu saat banjir yang merendam kawasan perumahan Villa Jatirasa Jatiasih  Kota Bekasi, Minggu (25/10/2020) akibat luapan Kali Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Potensi banjir lima tahunan yang diprediksi melanda wilayah Kota Bekasi pada 2025 kembali menjadi kekhawatiran warga, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir. Warga waswas peristiwa banjir besar seperti pada 2020 akan terulang kembali.

“Saya takut kalau banjir lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Airnya cepat naik dan masuk ke rumah, Kalau sudah banjir, barang-barang di rumah banyak yang rusak,” kata Ipah (47), warga Kayuringinjaya Kecamatan Bekasi Selatan.

Ipah mengungkapkan bahwa banjir besar terakhir memaksa keluarganya mengungsi selama beberapa hari.

“Tahun 2020 lalu, saya dengan keluarga mengungsi di masjid selama tiga hari, air masuk hingga sepaha orang dewasa,” ucapnya.

Ia berharap pemerintah lebih sigap dalam menghadapi siklus banjir lima tahunan ini.

Kekhawatiran serupa disampaikan oleh Budi (50), warga bantaran Kali Bekasi Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur.

“Setiap lima tahun pasti waswas. Banjir di sini biasanya parah, air sampai masuk setinggi satu meter lebih di dalam rumah. Kami sulit menyelamatkan barang karena air datang mendadak,” tuturnya.

Banjir lima tahunan tidak hanya mengganggu aktivitas, tetapi juga mengancam keselamatan warga.

“Anak-anak kami susah tidur dan takut terjadi sesuatu di malam hari kalau air naik lagi,” katanya.

BACA JUGA: BMKG Peringatkan Potensi Banjir, Longsor, hingga Angin Kencang di 33 Wilayah

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bekasi, Wiratma Puspita, memastikan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan langkah antisipasi sejak akhir tahun ini.

“BMKG memprediksi curah hujan tinggi di bulan November hingga puncaknya pada Januari dan Februari. Untuk Desember, belum ada notifikasi khusus, tapi kami tetap memantau karena cuaca bisa berubah sewaktu-waktu,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa curah hujan di atas normal diperkirakan terjadi pada awal tahun. Untuk itu, BPBD telah menyiagakan berbagai perlengkapan tanggap darurat.

“Kami telah menyiagakan perahu di titik-titik rawan banjir. Semua peralatan sudah dicek dan siap digunakan,” katanya.

Meskipun pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi, warga tetap merasa cemas. Rini (35), seorang ibu rumah tangga di Pondok Gede Permai Kecamatan Jatiasih, mengaku trauma dengan banjir sebelumnya.

“Kami susah mencari tempat pengungsian. Kadang-kadang posko penuh atau lokasinya jauh. Kalau hujan deras semalaman, saya langsung berjaga di rumah, takut air naik,” ujarnya.

Banjir lima tahunan ini menjadi ujian rutin bagi warga Kota Bekasi. Dengan persiapan matang dari BPBD dan kesadaran masyarakat, diharapkan dampak banjir dapat diminimalisir.

Banjir lima tahunan ini menjadi ujian rutin bagi warga Bekasi. Dengan persiapan yang matang dari BPBD dan kesadaran masyarakat, diharapkan dampak banjir dapat diminimalisir.

Namun, pengalaman warga menunjukkan perlunya penanganan yang lebih proaktif, terutama dalam penyediaan fasilitas pengungsian, evakuasi cepat, dan distribusi bantuan logistik jika bencana benar-benar terjadi. (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |