Beranda Berita Utama Warga Bantargebang Diduga Korban TPPO Berhasil Dipulangkan dari Kamboja, Wali Kota Imbau Tak Mudah Tergiur Tawaran Kerja di Luar Negeri

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Bantargebang, Kota Bekasi, Angga Karidwansyah (24), berhasil dipulangkan dari Kamboja setelah diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Pada Rabu, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, pada Rabu (3/9), mengunjungi rumah keluarga Angga Karidwansyah (24). Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari permohonan orang tua Angga, yang sebelumnya mendatangi Kantor Wali Kota Bekasi untuk meminta bantuan pemulangan putranya.
Tri menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar RI di Kamboja, serta pihak-pihak lain yang telah membantu proses evakuasi dan pemulangan.
“Alhamdulillah, berkat koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan pihak terkait, Angga bisa kembali berkumpul dengan keluarga. Atas nama Pemerintah Kota Bekasi, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujar Tri.
Angga dilaporkan berangkat ke Kamboja setelah menerima tawaran kerja dari seorang temannya di Jakarta Barat. Tanpa sepengetahuan keluarga, ia direkrut untuk bekerja di sana dan kemudian menjadi korban perdagangan manusia.
Keberadaannya diketahui keluarga setelah Angga mengirim pesan WhatsApp dalam kondisi sakit dan sedang dirawat di salahsatu rumah sakit di Kamboja.
Selama berada di Kamboja, Angga mengalami berbagai pelanggaran hak asasi manusia. Beruntung, dalam kondisi sakit, ia masih dapat menghubungi keluarga. Setelah melalui proses evakuasi, Angga sempat ditempatkan sementara di kantor imigrasi Kamboja pada Juli lalu, hingga akhirnya berhasil dipulangkan ke Kota Bekasi tiga hari yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Bekasi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap tawaran kerja di luar negeri yang tidak jelas asal-usulnya.
“Kerja di luar negeri itu tidak mudah, ada persyaratan resmi yang harus dipenuhi. Jangan mudah tergiur iming-iming pekerjaan yang justru bisa berujung pada bahaya,” tegas Tri.
Tri juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bekasi untuk menyiapkan fasilitas resmi bagi anak-anak Bekasi yang ingin bekerja di luar negeri.
“Kami sudah menyiapkan program mulai dari psikotes, pelatihan bahasa, keterampilan, hingga perusahaan mitra yang resmi. Semua pembiayaan akan ditanggung oleh Pemkot agar masyarakat bisa bekerja di luar negeri dengan aman dan resmi,” tambahnya. (oke)