Beranda Cikarang Uji Coba Aspal Plastik Lanjut di Ruas Jalan Exit Tol Gabus

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi kembali melanjutkan uji coba aspal plastik. Setelah sebelumnya diterapkan di kawasan Jababeka dan Deltamas, kali ini inovasi tersebut diterapkan pada pelebaran ruas Jalan Exit Tol Gabus Desa Srijaya Kecamatan Tambun Utara.
Pada uji coba program bertajuk “Asli Cantik (Aspal Limbah Campur Plastik)” ini, komposisi limbah plastik mencapai 10 hingga 20 persen. Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, menjelaskan uji coba dilakukan untuk menemukan formula permanen yang tepat sebelum diterapkan secara luas di Kabupaten Bekasi.
“Sekarang kan baru sekitar 10-20 persen (kandungan limbah plastik). Karena plastik tidak bisa menyimpan panas terlalu lama, maka kami harus mempertimbangkan waktu pengaplikasiannya. Nah ini yang lagi kita uji coba terus ke jalan,” ucap Henri kepada Radar Bekasi di Tambun Utara, Kamis (28/8).
Dalam penerapannya, aspal plastik digunakan untuk lapisan tengah, bukan lapisan penutup. Sebab, sifat plastik yang tahan air.
“Cukup bagus kalau kita lihat. Makanya setelah ini kita core drill, kita trap lagi,” ujarnya.
Untuk Jalan Raya Gabus, penerapan aspal plastik dilakukan sepanjang 150 meter. Henri menjelaskan panjang ruas ini disesuaikan karena ketersediaan jenis plastik yang dapat digunakan masih terbatas di Kabupaten Bekasi.
Namun, cara ini juga diyakini dapat mengefisiensi biaya. Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Bina Marga Daerah Khusus Jakarta dan PT Jasa Marga untuk mendapatkan scrap plastik serta memanfaatkan hasil daur ulang dari TPST Cibitung.
“Ini kita menggabungkan kenapa nggak bisa lebih bermanfaat lagi, asphalt yang discrap, hasil yang sudah tidak kepakai lagi, misalnya dari Bina Marga Jakarta dari Jasa Marga, ini kita daur ulang. Karena mengingat juga sekarang, kan kita agak kesulitan mendapatkan material alam. Ini sebagai solusi ya, inovasi,” terang Henri.
Meski belum ada kepastian jumlah uji coba yang dibutuhkan untuk menemukan formula optimal, Henri menegaskan kualitas aspal tidak akan menurun.
Selain itu, laboratorium akan terus menguji sampel aspal campuran plastik untuk memastikan hasil akhir sesuai standar. Ke depan, ia tidak menutup kemungkinan menggunakan material plastik sebagai lapisan dalam aspal.
“Ya perlu berulang-ulang. Yang pasti tadi kalau dari sisi harga, udah lebih murah. Itu sih yang kita cuma pengen gali juga. Kalau udah final benar, kita sudah dapat formulasi dari campurannya. Nah ini kita akan pakai. Dan rencananya kita akan patenkan juga nanti pakai HAKI,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menyambut baik inovasi ini. Menurutnya, program ini tidak hanya mengurangi sampah plastik tetapi juga mendukung pengelolaan limbah secara berkelanjutan.
“Saya berharap inovasi ini dapat terus menerus dikembangkan dan menjadi contoh nyata bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi tidak selalu berfokus pada kualitas dan konektivitas, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tandasnya. (ris)