Tiga Kecamatan di Kota Bekasi Masih Belum Punya Kantor Sub Sektor Damkar

3 weeks ago 23

Beranda Berita Utama Tiga Kecamatan di Kota Bekasi Masih Belum Punya Kantor Sub Sektor Damkar

ILUSTRASI: Petugas Damkar mengecek kesiapan armada di Kantor Damkar Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hingga kini, tiga kecamatan di Kota Bekasi masih belum memiliki kantor sub sektor Pemadam Kebakaran (Damkar). Kondisi ini membuat respon terhadap insiden kebakaran di wilayah tersebut berisiko lebih lambat.

Sementara itu, pembangunan kantor sub sektor di Kecamatan Pondok Gede telah selesai, tetapi belum bisa beroperasi karena menunggu izin pemanfaatan dari dinas terkait.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi, Abi Hurairah, mengatakan pihaknya telah mengajukan surat ke Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) agar kantor sub sektor di Pondok Gede segera difungsikan.

BACA JUGA: Petugas Disdamkarmat Kota Bekasi Masuk Gorong-gorong Demi Evakuasi iPhone 13

“Kami sekarang masih menunggu. Kami sudah bersurat kepada Disperkimtan agar bisa segera memanfaatkan kantor di Pondok Gede,” ujar Abi, Senin (17/2).

Saat ini, Kota Bekasi telah memiliki kantor sub sektor Damkar di sembilan kecamatan. Tersisa tiga wilayah yang belum memiliki fasilitas ini, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Barat, dan Pondok Melati.

Upaya untuk membangun kantor di Bekasi Barat tengah dilakukan dengan menggandeng pihak pengembang.

“Alhamdulillah, untuk Bekasi Barat kami sedang melakukan penjajakan dengan Kota Bintang,” tambahnya.

BACA JUGA: Disdamkarmat Kota Bekasi Minta Perusahan Uji Sistem Keselamatan Kebakaran

Keberadaan kantor sub sektor Damkar sangat krusial untuk memastikan respons cepat terhadap kebakaran dan mencegah api meluas.

Sepanjang  2024, tercatat 344 kasus kebakaran di Kota Bekasi, dengan penyebab utama korsleting listrik. Meski jumlahnya turun 9 persen dibanding tahun sebelumnya, potensi kebakaran masih tinggi.

Abi mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap risiko kebakaran.

“Sampai saat ini, penyebab kebakaran paling banyak masih korsleting listrik,” katanya.(sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |