Sekolah Fokus Kualitas Soal ATS

3 hours ago 4

ILUSTRASI: Guru-guru di SMAN 1 Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, saat melakukan diskusi bersama. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pembuatan soal Asesmen Tengah Semester (ATS) tidak harus seimbang dari sisi persentase. Melainkan lebih menekankan pada penyeimbangan tingkat kesukaran (mudah, sedang, sukar), daya pembeda, dan validitas isi berdasarkan kompetensi dasar yang diuji.

Kepala SMAN 1 Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Sayuti, menjelaskan bahwa para guru mata pelajaran telah ditugaskan membuat soal ATS, yang kemudian dilaporkan kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Pelaksanaan ATS dijadwalkan berlangsung pada 15–19 September 2025.

“Pembuatan soal ATS harus mencakup berbagai tingkat kesukaran, agar bisa membedakan peserta didik yang berkemampuan tinggi dan rendah, sekaligus memastikan soal valid dan reliabel dalam mengukur tujuan pembelajaran,” ujar Sayuti.

Ia menekankan bahwa variasi soal dari ketiga kategori kesukaran diperlukan untuk memberikan gambaran kemampuan peserta didik secara menyeluruh.

Menurut Sayuti, semua soal ATS wajib dicek ulang oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum agar soal dan kisi-kisinya sesuai saat pelaksanaan. Soal mudah berfungsi untuk mengidentifikasi peserta didik yang belum menguasai materi, soal sedang untuk memetakan pemahaman rata-rata, dan soal sukar untuk menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi.

“Pembuatan soal ATS harus memiliki daya pembeda yang baik, artinya mampu membedakan peserta didik yang berkemampuan tinggi dan rendah dalam memahami materi yang diujikan,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Citra Mutiara, Prawiro Sudirjo. Ia menyebut bahwa beberapa guru telah melaporkan contoh soal ATS untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku.

“Pembuatan soal ATS harus sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) atau materi yang telah diajarkan, bukan sekadar jumlah soal atau persentase. Setiap butir soal harus berkontribusi pada pengujian tujuan pembelajaran,” jelas Prawiro.

Ia menambahkan, fokus utama pembuatan soal ATS adalah pada kualitas dan relevansi butir soal untuk mengukur kompetensi peserta didik, bukan pada persentase jumlah soal. Penyeimbangan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan validitas isi akan menghasilkan instrumen tes yang baik dan efektif. (dew)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |