Satgas Pangan Kabupaten Bekasi Temukan Beras Terindikasi Oplosan di Supermarket

1 month ago 28

Beranda Berita Utama Satgas Pangan Kabupaten Bekasi Temukan Beras Terindikasi Oplosan di Supermarket

AMBIL SAMPEL: Satgas Pangan Kabupaten Bekasi mengambil sampel beras di Farmers Market Grand Wisata Tambun Selatan, Rabu (30/7). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Beras terindikasi oplosan ditemukan di supermarket. Temuan ini terungkap saat Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri dari Dinas Perdagangan dan Satreskrim Polres Metro Bekasi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Farmers Market Grand Wisata dan Pasar Modern Tambun Kabupaten Bekasi, Rabu (30/7).

Beras yang dicurigai sebagai hasil oplosan tersebut diduga merupakan campuran antara beras premium dan beras dengan kualitas di bawahnya, kemudian dikemas ulang dan dijual dengan harga premium. Ada empat merek beras yang terindikasi oplosan, yaitu BMW, Jambu, Pandanwangi, dan Rojolele.

Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, menyatakan sampel beras terindikasi oplosan tersebut telah diambil untuk diteliti lebih lanjut. Pihaknya juga akan memanggil distributor yang memasok beras-beras tersebut.

Bagi penjual, pihaknya meminta agar tidak lagi memasarkan beras tersebut. Tindakan tegas akan diambil jika kembali menjualnya karena beras oplosan merugikan masyarakat sebagai konsumen.

BACA JUGA: Lima Merek Beras Premium Nggak Sesuai Mutu, Bareskrim Naikkan Status Perkara ke Penyidikan

“Kita memastikan bahwa masyarakat itu tidak mengkonsumsi beras oplosan. Karena kita baru pertama ke sini dalam tahap edukasi mereka (penjual), nanti seminggu ke depan akan kita lihat apakah itu sudah berubah atau belum. Kalau belum berubah baru kita tindakan,” ujar Helmi.

Selain itu, saat sidak di Pasar Modern juga ditemukan beras sisa hajatan yang dijual oleh pedagang kepada masyarakat.

“Bentuknya curah, alasan mereka itu berasal dari beras hajatan. Nah kita lihat stok itu cuma ada satu karung,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuana Putra, menambahkan dalam operasi ini Satgas Pangan mengedepankan pendekatan edukatif kepada para pedagang. Namun, ia mengakui ada kendala, yaitu para pedagang dan distributor mengambil suplai beras dari luar daerah seperti Cipinang dan Karawang, termasuk kemasan ulangnya.

BACA JUGA: Disdagperin Kota Bekasi Pastikan Tak Ada Beras Oplosan di Pasaran

“Inilah yang menjadi kendala, mungkin nanti kita juga akan berkoordinasi. Kalau kami dengan Polda dan mungkin Ibu dengan Dinas Perdagangan di kota masing-masing,” tutur Agta.

Agta menegaskan bahwa seluruh beras yang beredar di Kabupaten Bekasi harus layak dikonsumsi. Operasi yang akan berlangsung selama dua minggu ke depan ini menyasar seluruh pedagang dan distributor.

“Jadi kalau memang berasnya curah, dijual curah. Tidak perlu dikemas ulang, pun kalau memang mau dikemas, silakan dalam bentuk kemasan yang polos,” ucapnya.

Agta berharap para pedagang maupun distributor yang masih melakukan praktik pengemasan ulang atau pengoplosan beras segera menghentikan kegiatannya, sebelum dikenai tindakan hukum.

“Kami berharap untuk di level penjual di pasar, bisa dengan edukasi ini mereka sudah menghentikan kegiatannya. Tapi apabila kapasitas besar sampai dengan tonase atau mungkin distributor langsung masuk ke Bekasi, ya kita langsung laksanakan (penindakan,red)” tandas Agta. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |