Rohim Minta Bupati Selesaikan Pembangunan Gedung Islamic Center yang Mangkrak Belasan Tahun

1 month ago 40

Beranda Politik Rohim Minta Bupati Selesaikan Pembangunan Gedung Islamic Center yang Mangkrak Belasan Tahun

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mantan Wakil Bupati Bekasi periode 2012-2017, Rohim Mintareja, meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Bekasi terpilih, Ade Kuswara Kunang dan Asep Surya Atmaja, dapat menyelesaikan pembangunan gedung Islamic Center  yang terletak di Desa Srimahi Kecamatan Tambun Utara. Pasalnya, pembangunan gedung tersebut mangkrak selama belasan tahun.

Politikus yang pernah menakhodai DPC Demokrat dan DPD NasDem ini menilai, penyelesaian gedung Islamic Center bisa menjadi ikon di era kepemimpinan Bupati terpilih Ade Kuswara.

“Ade ini harus membuat ikon, minimal dia menyelesaikan pembangunan Islamic Center agar bisa terwujud. Harapan saya itu bisa diselesaikan oleh bupati sekarang, bertahap pembangunannya, nggak usah sekaligus,” ujar Rohim kepada Radar Bekasi.

Rohim menjelaskan bahwa pembangunan Gedung Islamic Center pertama kali dianggarkan saat dirinya menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bekasi pada 2009. Namun, saat itu Fraksi Demokrat yang dipimpinnya menentang keras proyek tersebut.

Menurut Rohim, alasan penolakan tersebut karena penganggaran proyek harus sesuai dengan visi dan misi bupati saat mencalonkan diri. Selain itu, proyek tersebut juga harus tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Kalau ngebangun itu harus ada kajiannya dulu, kenapa itu harus dibangun di situ, bagaimana kebutuhannya. Nah itu tidak ada DED-nya, sampai masalahnya masuk ke ranah hukum, itu nggak ada DED-nya,” ujarnya.

“Saya waktu itu di Komisi C (III), saya awasi terus kenapa terjadi bangunan itu. Karena saya kalah suara waktu voting di penganggaran (Badan Anggaran). Waktu itu lobi-lobi kepala daerah sangat kuat saat itu. Pokoknya harus ada Islamic Centre,” katanya, yang kala itu mengemban Ketua Fraksi Demokrat.

“Pada waktu itu bukan saya enggak mau menganggarkan Islamic Center, tapi karena ini uang APBD yang notabennya uang rakyat, jangan sampai ke ranah hukum kita (DPRD) menempatkan anggaran itu, harus sesuai prosedur. Waktu zaman saya dianggarkan Rp 40 miliar,” sambungnya.

Saat dirinya bersama Neneng Hasanah Yasin memenangkan Pilkada 2012, Rohim menegaskan sudah ada rencana untuk melanjutkan pembangunan. Ia sudah menyampaikan hal tersebut kepada Bupati Neneng.

BACA JUGA: https://radarbekasi.id/2025/01/05/ade-kuswara-asep-surya-diharapkan-selesaikan-masalah-klasik-kabupaten-bekasi-begini-saran-rohim-mintareja/

Mengingat ada dana APBD yang tersedia, jika proyek tidak dilanjutkan, maka akan mangkrak. Akhirnya, proyek tersebut disetujui untuk dianggarkan kembali.

Namun, Rohim menyarankan agar sebelum pembangunan dilanjutkan, dilakukan audit terlebih dahulu untuk menghitung sejauh mana progres yang sudah dicapai. Oleh karena itu, sebelum proyek dilaksanakan, dilakukan audit oleh BPKP. Sayangnya, setelah diaudit, bukannya dilanjutkan dengan penganggaran, justru timbul masalah baru.

“Nanti diaudit lagi dan dianggarkan lagi. Karena sekarang sudah memungkinkan di sana, pertama sudah ada akses tol. Karena itu juga penting, Kabupaten Bekasi ini belum punya Islamic Center. Harapan saya itu bisa diselesaikan oleh bupati sekarang,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pembangunan Gedung Islamic Center dimulai pada 2009 dengan anggaran sebesar Rp50 miliar. Proyek ini rencananya akan digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan, termasuk asrama haji.

Namun, pembangunan terhenti pada 2012 setelah Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat menemukan dugaan praktik korupsi dengan kerugian negara mencapai Rp8,9 miliar. Sejak saat itu, proyek ini terbengkalai, dan beberapa pejabat serta pihak swasta terseret dalam kasus korupsi tersebut. (pra)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |