Perbaiki Kekuranganmu

4 weeks ago 35

Oleh: Achmad Muwafi, Lc

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hasan Al-Basri berkata, “Hai anak Adam! Engkau tidak akan sampai pada hakikat imam sampai engkau tidak mencela orang lain atas sebuah kekurangan yang engkau sendiri juga memilikinya.

Maka, perbaiki saja kekurangan-kekuranganmu! Tetapi sadarilah bahwa setiap kali engkau memperbaiki satu kekurangan, engkau pasti bertemu dengan kekurangan-kekurangan lain yang perlu untuk diperbaikinya.”

Tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna. Walaupun memiliki kelebihan, pasti juga memiliki kekurangan. Oleh karena itu, Islam dengan tegas melarang untuk saling mengejek atau merendahkan orang lain.

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al-Hujurat ayat 11)

Ayat ini menegaskan tentang larangan meremehkan dan merendahkan orang lain, karena dapat merusak hubungan baik, menyakiti hati dan perasaan serta menimbulkan dosa. Dan sifat-sifat ini termasuk dalam kategori sombong sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim)

Meremehkan dan menganggap rendah orang lain sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai Islam, karena dalam pandangan Islam bahwa kemuliaan manusia itu tidak dapat diukur dengan harta, kekayaaan, jabatan ataupun ketenaran, akan tetapi Allah swt akan mengangkat derajat dan kedudukan hamba-Nya karena keimanan dan ilmunya.

Allah SWT berfirman, “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah ayat 11)

Dalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al-Ghazali berkata, “Janganlah engkau melihat kepada orang lain kecuali melihat bahwasanya dia lebih baik darimu dan lebih mulia darimu.

Maka jika engkau melihat anak kecil, maka engkau katakan di dalam hatimu bahwa anak kecil ini tidak bermaksiat kepada Allah, sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya, maka sudah pasti dia lebih baik daripada aku. Dan jika engkau melihat orang yang lebih tua, engkau katakan bahwa orang ini telah beribadah kepada Allah sebelum diriku, maka sudah pasti dia lebih baik dariku.”. (*)

Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Bekasi, Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (IKADI),  Kepala SMPIT Baitul Halim Bekasi

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |