Pemilik RSKJ Desak Pemkot Bekasi Bangun Pusat Kesehatan Hewan

5 hours ago 2

Beranda Metropolis Pemilik RSKJ Desak Pemkot Bekasi Bangun Pusat Kesehatan Hewan

BERI MAKAN: Pemilik RSKJ Wilda Undriyani memberikan makan kucing di shelternya di Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (11/9). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemilik Rumah Singgah Kucing Jalanan (RSKJ) Bekasi, Wilda Undriyani, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera membangun Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

Keberadaan fasilitas tersebut dinilai penting untuk mempermudah layanan kesehatan bagi kucing jalanan dan hewan terlantar lainnya di Kota Bekasi.

“Iya, kalau di Jakarta ada. Kalau Bekasi belum ada, berharap sih Bekasi ada ya, biar meringankan juga untuk biaya pengobatan untuk shelter-shelter gitu,” kata Wilda saat ditemui, Kamis (11/9).

Wilda menjelaskan, puskeswan biasanya memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, sterilisasi, hingga tindakan operasi seperti sesar, amputasi, operasi mata, dan pemasangan pen pada tulang hewan. Menurutnya, layanan semacam ini sangat dibutuhkan pengelola shelter yang kerap merawat kucing sakit atau korban tabrakan.

BACA JUGA: RSKJ Bekasi Selamatkan Puluhan Kucing Korban Kerusuhan di Jakarta

“Sebenernya butuh banget, apalagi kan kayak shelter ya, itu basic yang rescue kucing dari jalanan. Jadi kayak nggak ada yang biayain loh gitu kan,” ujarnya.

Tak hanya puskeswan, Wilda juga berharap Pemkot Bekasi menyediakan lahan permanen untuk shelter. Selama empat tahun berdiri sejak 2021, RSKJ masih menempati lahan sewa.

Ia menilai keberadaan shelter dan puskeswan juga penting untuk mendukung program pengendalian penyakit hewan, termasuk rabies. “Untuk di Bekasi sendiri shelter anjing masih jarang juga,” tambahnya.

Saat ini RSKJ Bekasi menampung sekitar 700 kucing dan 35 anjing yang seluruhnya hasil penelusuran dan penyelamatan di jalanan.

Wilda mengungkapkan, shelter yang ia dirikan berfokus pada kucing-kucing sakit, terluka, atau penyandang disabilitas. “Jadi memang kita ngerescue kucing yang butuh penanganan. Kita nggak menerima kucing yang sehat,” jelasnya.

Untuk menangani hewan-hewan tersebut, RSKJ bekerja sama dengan dokter hewan karena tidak semua penanganan bisa dilakukan sendiri. Biaya operasional pun tidak sedikit.

Wilda menyebut, pengeluaran per bulan paling kecil sekitar Rp80 juta dan bisa mencapai Rp150 juta untuk perawatan, pakan, dan pengobatan.

“Awal buka tahun pertama dan kedua kita masih biaya sendiri, dari tabungan. Lalu tahun ketiga keempat, kita mulai membutuhkan bantuan dari banyak donatur. Jadi untuk bisa seperti ini sampai sekarang itu karena bantuan donatur juga,” ungkapnya.

Saat ini ada delapan orang petugas yang membantu perawatan sehari-hari. Wilda berharap, dengan adanya dukungan pemerintah berupa puskeswan dan lahan, biaya perawatan hewan jalanan bisa lebih ringan dan layanan yang diberikan pun lebih optimal. (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |