Mendag Budi: Ekspor Kratom Diatur untuk Lindungi Petani

2 weeks ago 25

Beranda Bisnis Mendag Budi: Ekspor Kratom Diatur untuk Lindungi Petani

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, memberikan penjelasan mengenai ekspor produk kartom di PT Oneject Indonesia, Kawasan GIIC, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jumat (28/2). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengungkapkan bahwa ekspor kratom Indonesia telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, namun sebelumnya dalam bentuk daun dan lembaran mentah yang belum melalui proses sterilisasi.

Hal ini seringkali membuat petani merugi. Kini, ekspor kratom sudah diatur dalam Permendag Nomor 20 dan 21 Tahun 2024.

“Kratom yang boleh diekspor itu adalah serbuk kurang dari 600 mikron, kalau di atas 600 mikron tidak boleh karena masih dianggap barang mentah,” ucap Budi saat melepas ekspor perdana produk kratom produksi di PT Oneject Indonesia, Kawasan GIIC, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jumat (28/2).

Diketahui, produk yang diekspor sebanyak 351 ton kratom atau 13 kontainer senilai USD 1,05 juta atau sekitar Rp17 miliar.

Proses ekspor kratom yang kini telah melalui tahap sterilisasi dan uji laboratorium di Sucofindo, lanjut Budi, merupakan bagian dari hilirisasi yang memberikan nilai tambah lebih tinggi. Budi juga mengimbau para eksportir untuk menjaga harga jual kratom.

BACA JUGA: Kanwil Bea Cukai Jakarta Lepas Ekspor Perdana 13 Kontainer  Kratom dari Bekasi

Jika harga internasional turun, eksportir diminta untuk menjaga suplai kratom. Sebaliknya, jika harga pasar meningkat dan suplai diperlukan, Budi meminta agar ekspor dapat ditingkatkan.

Langkah ini bertujuan untuk melindungi petani dan eksportir, serta memastikan adanya nilai tambah dalam perdagangan kratom.

“Dulu tidak diatur produksi kita banyak sekali, kita ekspor terus akhirnya suplai berlebihan akhirnya harga jatuh. Kualitas tidak bagus, harga jatuh. Sekarang kita atur supaya melindungi petani, eksportir, dan ada nilai tambahnya sehingga yang kita eskpor itu benar-benar bagian dari proses hilirisasi,” paparnya.

Budi berharap komoditas kratom Indonesia dapat berkembang dan menghasilkan produk-produk dengan kualitas lebih tinggi, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai jualnya. Kratom yang diekspor ke negara-negara seperti Amerika dan Eropa akan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk kesehatan.

“Karena harapan kita tidak hanya serbuk saja yang diekspor, kalau bisa proses hilirisasi di sini dan bisa diekspor yang punya nilai tambah itu lebih bagus. Tinggal kita mencari pasar yang lebih bagus,” terang Budi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Oneject, Jahja Tear Tjahjana, menjelaskan pentingnya menjaga kualitas kratom yang diekspor. Untuk itu, pihaknya menggunakan teknologi sterilisasi modern yang memastikan kratom bebas dari patogen.

Proses sterilisasi dilakukan dengan cepat menggunakan konveyor, yang jauh lebih efisien dibandingkan metode konvensional yang memakan waktu berjam-jam.

“Sehingga kami dapat mempercepat proses pemenuhan peraturan Kemendag dan memastikan komoditas kratom yang diekspor nanti bebas dari patogen sehingga lolos ke negara tujuan,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |