Maulid Nabi 2025 Jatuh 5 September, Momentum Meneladani Akhlak Rasulullah

1 day ago 12

Beranda Nasional Maulid Nabi 2025 Jatuh 5 September, Momentum Meneladani Akhlak Rasulullah

Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW. Foto: Frepik.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh setiap 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah, dipastikan kembali hadir pada tahun 2025 mendatang. Tahun ini akan jatuh pada Jumat 5 September 2025.

Bukan hanya sekadar mengenang sejarah kelahiran Nabi, momen ini juga menjadi ruang refleksi bagi umat Islam untuk meneladani nilai kehidupan dan akhlak mulia Rasulullah yang tetap relevan sepanjang masa.

Kapan Maulid Nabi 2025 Diperingati?

Kementerian Agama RI menetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025. Dengan perhitungan itu, maka peringatan Maulid Nabi digelar pada Jumat, 5 September 2025.

BACA JUGA: 5 Amalan yang Dianjurkan Ketika Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Berbeda dengan Muhammadiyah yang menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Organisasi tersebut menetapkan 1 Rabiul Awal sehari lebih awal, yakni pada Minggu, 24 Agustus 2025, sehingga Maulid Nabi jatuh pada hari ini, Kamis 4 September 2025.

Sementara itu, Lembaga Falakiyah PBNU menegaskan bahwa awal bulan Rabiul Awal 1447 H jatuh pada 25 Agustus 2025, sehingga Maulid Nabi tetap diperingati pada Jumat, 5 September 2025.

Perbedaan penentuan waktu ini sudah menjadi hal lumrah. Metode hisab dan rukyat yang berbeda kerap melahirkan perbedaan kalender. Namun pada intinya, umat Islam tetap memiliki kesempatan yang sama untuk merayakan sekaligus mengambil hikmah dari kelahiran Rasulullah.

Mengapa Maulid Nabi Penting?

Bicara soal pentingnya Maulid Nabi, peristiwa ini menjadi salah satu tonggak besar dalam sejarah Islam. Rasulullah SAW lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 M), bertepatan dengan gagalnya pasukan Abrahah menyerang Ka’bah di Makkah. Sejak saat itu, dunia menyaksikan hadirnya Nabi terakhir yang membawa risalah Islam.

Peringatan Maulid sendiri bermakna syukur atas kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 107

وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ
wa maaa arsalnaaka illaa rohmatal lil-‘aalamiin

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107)

Perayaan ini juga menjadi sarana memperkuat iman, meneladani akhlak Rasulullah, dan mempererat persaudaraan antarumat.

Para ulama menyebutkan sejumlah keutamaan memperingati Maulid Nabi. Di antaranya menghidupkan syiar Islam melalui pengajian dan lantunan shalawat, sebagai wujud cinta kepada Rasulullah, hingga diyakini dapat mendatangkan pahala besar, bahkan ada yang menyamakan nilainya dengan pahala jihad. Tak kalah penting, tradisi Maulid juga kerap menjadi sarana memperkuat ukhuwah di tengah masyarakat.

Tradisi Maulid di Indonesia

Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi dikenal dengan berbagai tradisi khas daerah. Mulai dari Grebeg Maulud di Keraton Solo dan Yogyakarta, Endog-endogan di Banyuwangi, hingga tradisi Weh-wehan di Kendal. Semuanya menjadi simbol syukur sekaligus perekat sosial di tengah warga.

Maulid Nabi 2025: Momentum Refleksi

Tahun ini, Maulid Nabi bertepatan dengan hari Jumat, 5 September 2025, atau sehari lebih awal menurut Muhammadiyah. Hari Jumat dikenal sebagai sayyidul ayyam, penghulu segala hari dalam Islam. Hal ini menambah kekhusyukan sekaligus nilai spiritual peringatan Maulid.

Bagi umat Islam, momentum ini bukan hanya untuk mengumandangkan doa dan shalawat, melainkan juga meneguhkan tekad meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari memperbaiki ibadah, menegakkan keadilan, hingga menumbuhkan kepedulian sosial di tengah masyarakat. (cr1)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |