Beranda Berita Utama KPJ Bekasi Ungkap Praktik Eksploitasi Anak: Disewa dan Diberi Obat Bius

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Bekasi mengakui masih adanya praktik eksploitasi anak di jalanan.
“Anak-anak yang dipaksa ngamen oleh orangtuanya itu masih ada,” kata ketua KPJ Bekasi, Remon Biti, Senin (28/4).
Tak hanya oleh orangtua, sebagian anak juga diajak mengamen oleh orang-orang terdekat, bahkan oleh orang dewasa yang menyewa anak-anak dari orangtua kandung mereka untuk keperluan mengamen atau mengemis.
Mirisnya, ada pula yang tega memberikan obat tidur kepada balita agar tetap tenang saat berada di jalanan.
Remon mengaku kerap menegur orangtua yang kedapatan mengajak anaknya mengamen. Umumnya, mereka beralasan tidak ada yang menjaga anak di rumah, sehingga terpaksa mengajak sang anak ikut ke jalan.
Menurut Remon, berbagai alasan yang ditemukan di lapangan hampir selalu bermuara pada persoalan ekonomi keluarga. Namun, ia menilai kondisi ini justru membentuk kebiasaan buruk pada anak.
“Dan satu lagi SDMnya. Makanya SDM itu harus kita bangun sejak dini ya, anak-anak itu akhirnya terbiasa dengan meminta-minta karena mereka dari kecil sudah dididik seperti itu oleh orangtuanya atau orang yang menyewa tadi,” ungkapnya.
BACA JUGA: Faktor Ekonomi Memicu Orangtua Eksploitasi Anak di Kota Bekasi
Sejauh ini, Remon menyampaikan bahwa ia dan rekan-rekannya telah memerangi eksploitasi anak dengan berbagai kegiatan seperti kegiatan belajar membaca bagi anak-anak yang mereka jumpai di jalan, hingga mengembangkan keterampilan yang diminati oleh anak-anak tersebut.
Hanya saja aktivitas ini kerap mendapat hambatan, justru berasal dari orangtua kandung mereka.
“Ngurus anak jalanan yang tidak ada orangtuanya itu lebih mudah dari pada mengurus anak jalanan yang ada orangtuanya,” ucapnya.
Fenomena anak di jalanan ini menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah. Meski dalam penglihatannya Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah bergerak, namun upaya yang dilakukan sejauh ini belum terbilang maksimal.
“Mereka harus jeli, harus ada pendekatan. Setiap wilayah itu kan mereka tau ada orangnya, pendekatan kesitu untuk memerangi eksploitasi tadi, dan harus ada solusinya, tidak bisa langsung dihapus,” tambahnya. (sur)