KIP Kuliah hingga Dana Beasiswa Terdampak Usai Keputusan Kemendikti Saintek Pangkas Anggaran Rp14,3 T

4 weeks ago 33

Beranda Nasional KIP Kuliah hingga Dana Beasiswa Terdampak Usai Keputusan Kemendikti Saintek Pangkas Anggaran Rp14,3 T

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. (Salman Toyibi/Jawa Pos)

RADARBEKASI.ID, BEKASI-Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menghadapi tantangan signifikan setelah pengurangan anggaran sebesar Rp14,3 triliun pada tahun 2025. Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan bahwa meskipun gaji dan tunjangan pegawai tetap utuh, beberapa pos penting mengalami pemotongan yang dapat berdampak luas.

“Kami menyampaikan secara ringkas apa yang dilakukan oleh Kementerian kami dengan adanya permintaan efisiensi dari Dirjen Anggaran sebesar Rp 14,3 triliun,” kata Satryo Soemantri saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2).

Salah satu yang terkena dampak adalah program beasiswa, termasuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Anggaran KIP Kuliah awalnya sebesar Rp14,698 triliun, namun mengalami pemotongan sekitar 9% atau Rp1,319 triliun. Satryo berharap anggaran ini dapat dikembalikan ke jumlah semula karena pentingnya program tersebut bagi mahasiswa berpenghasilan rendah.

BACA JUGA:Pj Bupati Bekasi Minta Jajaran Rumuskan Efisiensi Anggaran sampai Normalisasi Sungai

“Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu Rp 14,698 triliun, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi,” ungkap Satryo.

Selain itu, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang awalnya memiliki pagu Rp164,7 miliar, dipotong sebesar 10% atau Rp19,47 miliar. Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK) dan Beasiswa Kerja Sama Negara Berkembang (KNB) juga mengalami pemotongan masing-masing sebesar 10% dan 25%. Satryo menekankan pentingnya mengembalikan anggaran ini ke pagu semula untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Beasiswa KNB (kerja sama negara berkembang), pagu awalnya Rp85,348 miliar, dipotong oleh Dirjen Anggaran 25 persen, kami kembalikan pada pagu semula Rp85,348 miliar, karena kategorinya tidak kena efisiensi,” ucap Satryo.

BACA JUGA:Soal Efisiensi Anggaran Dinas, Sekwan DPRD Kota Bekasi: Bakal Kami Tindaklanjuti

“Beasiswa dosen dan teknik dalam dan luar negeri, pagu awalnya Rp236,8 miliar, efisiensi Dirjen Anggaran 25 persen, kami kembalikan lagi pada pagu awal Rp236,8 miliar,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Satryo juga tak memungkiri bahwa anggaran untuk Sekolah Unggulan Garuda ikut kena terkena efisiensi yang semula Rp 2 triliun dipangkas 60 persen. “Karena ini program QuickWin unggulan cepat, maka kami usulkan kembali supaya pagunya tetap pada posisi Rp 2 triliun,” papar dia.

Satryo menambahkan, efisiensi juga menyasar pada Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negara (BOPTN) sebesar Rp 6,018 triliun dipangkas sebesar 50 persen. Namun, ia menyatakan tengah mengusulkan agar tidak terefisiensi. “Karena kalau BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah,” ujar Satryo.

BACA JUGA:Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Kota Bekasi Dimulai, Sasar 11 Pelanggaran

Ia melanjutkan, efisiensi juga terdampak pada revitalisasi perguruan tinggi negeri, dari pagu awal Rp 856,2 miliar dipotong 5 persen. “Kami minta kembali pada pagu semula,” papar dia. (ce1)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |