Beranda Politik Ketua PKB Kabupaten Bekasi Ungkap Peran Politik Kiai Bawa Kemerdekaan Indonesia dan Dinamisasi Antarumat Beragama
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bekasi menilai bahwa peran kiai dalam dunia politik sangat penting. Hal ini tidak terlepas dari sejarah panjang keterlibatan para ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Terlebih, PKB lahir dari gagasan para kiai di Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia
“Sangat penting, apalagi saya orang NU yang peran politik kiai membawa kemerdekaan Indonesia, itu salah satu peran dari politik kiai. Lalu kemudian hari ini sudah merdeka, yang bisa dinamisasi antarumat beragama salah satunya peran kiai,” ujar Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhamad Rochadi, kepada Radar Bekasi, Kamis (30/1).
Lebih lanjut, Rochadi yang akrab disapa Adi menegaskan bahwa hubungan antara NU dan PKB tidak dapat dipisahkan.
“Saya anggap kiai adalah seperti orangtua sendiri. Karena NU dan PKB itu tidak bisa dipisahkan. NU sebagai orangtua, PKB sebagai anak. Terutama kiai-kiai yang ada di Nahdlatul Ulama (NU),” sambungnya.
Selain itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat menyoroti peran kiai kampung sebagai pilar penting dalam kehidupan masyarakat. Kiai berperan memberikan bekal agama islam hingga mencetak generasi berakhlak, beriman, dan berbudi.
BACA JUGA: Pilkada 2024 Sukses, Ketua KPU Kabupaten Bekasi Sampaikan Terima Kasih kepada Badan Ad Hoc
“Itukan sangat dasar, bagaimana seandainya peran kiai ini enggak ada,” ungkapnya.
Karena itu, lanjut Adi, PKB menginisiasi lahirnya Undang-Undang Pesantren serta Peraturan Daerah (Perda) Pesantren. Upaya ini bertujuan agar pemerintah lebih memperhatikan dunia pesantren.
“Karena selama ini beliau (kiai) membangun yayasan maupun pesantren sendiri, sedangkan ini kebutuhan yang sangat dasar,” jelasnya.
“Ini pentingnya pemerintah lebih memikirkan dan membackup secara politik maupun anggaran. Karena ini kebutuhan yang sangat dasar,” katanya.
Halaqah Siyasah dan Harokah Santri
Sebelumnya, para ajengan anom dari seluruh Jawa Barat berkumpul di Pondok Pesantren Hidayatul Faizien, Garut, untuk mengikuti Halaqah Siyasah dan Harokah Santri yang diselenggarakan oleh DPW PKB Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPW PKB Jawa Barat, Syaiful Huda, menekankan bahwa bagi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an Nahdliyah, gerakan dakwah dan politik merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
“Tradisi Aswaja an Nahdliyah adalah tradisi Islam yang luhur. Dengan menggerakkan tradisi ini, insyaallah perjuangan politik PKB ke depan akan menjadi bagian dari nafas perjuangan kita di Jawa Barat,” ujar Syaiful Huda.
“Merebut kemenangan lewat politik adalah jalan terbaik untuk menjaga kehormatan aswaja an nahdliyah. Karena itu langkah kita menyatukan gerakan Islam dan gerakan politik yang dilakukan PKB adalah jalan terbaik,” sambungnya. (adv/pra)