KBM di Bekasi Kembali Normal Usai Kerusuhan Akhir Agustus

1 week ago 15

Beranda Pendidikan KBM di Bekasi Kembali Normal Usai Kerusuhan Akhir Agustus

ILUSTRASI: Para siswa SMA Tulus Bhakti Kota Bekasi saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setelah sempat dilaksanakan secara daring pasca kerusuhan pada akhir Agustus 2025, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sejumlah sekolah di Kota Bekasi kini kembali berjalan normal secara tatap muka. Kebijakan pembelajaran daring tersebut diterapkan sementara waktu untuk menjaga keselamatan siswa sekaligus memastikan proses pendidikan tetap berlangsung hingga situasi benar-benar kondusif.

Kepala SMKN 11 Kota Bekasi, Kurniawan, menyampaikan bahwa saat ini KBM sudah sepenuhnya dilaksanakan secara tatap muka, sesuai arahan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat.

“Para siswa sudah kembali aktif mengikuti KBM di sekolah,” ujarnya kepada Radar Bekasi.

Meski demikian, pihak sekolah tetap melakukan pengawasan dan memberikan imbauan agar siswa tidak ikut serta atau terprovokasi dalam aksi demonstrasi.

“Kami terus mengimbau dan memberikan arahan supaya para pelajar tidak ikut aksi demonstrasi,” tegas Kurniawan.

Selain pengawasan di sekolah, peran orang tua juga dinilai sangat penting. Untuk itu, komunikasi rutin dilakukan melalui wali kelas.

“Kami berkoordinasi dengan para orang tua melalui wali kelas masing-masing, agar memastikan anak-anak tetap berada di rumah setelah selesai beraktivitas,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Kepala SMA Tulus Bhakti Kota Bekasi, Margo Cahyono . Ia mengatakan, KBM di sekolahnya juga sudah kembali berjalan normal secara tatap muka.

“Pembelajaran langsung di sekolah sudah kami lakukan sejak beberapa hari lalu. Saat ini para siswa-siswi kembali aktif belajar di kelas,” ucapnya.

Margo menambahkan, pihaknya terus memberikan imbauan kepada siswa agar tidak terlibat dalam aksi demonstrasi. Pesan ini disampaikan melalui guru dan wali kelas.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka memberikan hasil yang lebih optimal dibandingkan daring, namun tetap memerlukan pengawasan ketat.

“Pengawasan terus kami lakukan dengan berkoordinasi bersama orang tua melalui wali kelas,” pungkasnya. (dew)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |