Beranda Berita Utama Gejolak Sosial dan Politik Tak Pengaruhi Harga dan Pasokan Kebutuhan Pokok di Kabupaten Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Bekasi memastikan harga dan pasokan kebutuhan pokok di wilayahnya tidak terpengaruh oleh gejolak sosial dan politik belakangan ini. Sebagian besar harga kebutuhan pokok tetap stabil, bahkan beberapa berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Berdasarkan data Disdag, di Pasar Lemahabang dan Kedunggede, harga beras kualitas medium dijual Rp10.500–Rp 12.500 per kilogram (kg), sedangkan beras premium dengan cap IR42 dibanderol Rp13 ribu per kg. Harga cabai merah turun dari Rp40 ribu menjadi Rp36 ribu per kg, sementara telur ayam ras turun dari Rp27 ribu menjadi Rp26 ribu per kg.
Sementara itu, di Pasar Tambun, harga kebutuhan pokok relatif stabil. Minyak goreng dijual Rp19 ribu per liter, telur ayam ras Rp 28.000 per kg, dan cabai merah Rp40 ribu per kg.
Harga cabai rawit turun dari Rp40 ribu menjadi Rp35 ribu per kg. Di Pasar Babelan, harga beras lebih tinggi, yakni Rp15 ribu per kilogram untuk kualitas premium cap IR64 dan Rp10 ribu per kilogram untuk IR64 II kualitas medium.
Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, mengatakan kondisi sosial dan politik yang belakangan ini bergejolak tidak mempengaruhi harga dan pasokan kebutuhan pokok. Fluktuasi harga saat ini cenderung stabil.
“Secara umum, untuk inflasi tidak berdampak. Khusus untuk Kabupaten Bekasi, alhamdulillah kondusif. Inflasi terkendali,” ucap Helmi, Rabu (3/9).
Helmi mencatat, selama sepekan terakhir, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Bekasi berada di angka -1,58. Hal itu berarti tidak terjadi kenaikan harga atau inflasi.
“Kalau inflasi nasional itu IPH-nya antara plus 2,5 sampai minus 1. Jadi kalau di atas 2,5 berarti inflasi, di bawah itu berarti deflasi. Mingguan di Kabupaten Bekasi masih minus 1,58. Ini masih stabil dan aman,” jelasnya.
Berdasarkan pantauannya di beberapa pasar, stabilnya harga juga didukung kelancaran distribusi. Helmi memastikan stok barang dan harga kebutuhan pokok hingga beberapa pekan ke depan cukup aman.
“Harga itu rata-rata masih di bawah harga HET semuanya. Pasokan juga aman karena kebanyakan barang berasal di Jawa sehingga tidak melintasi Jakarta,” kata Helmi.
Meski demikian, Helmi mengakui para pedagang masih merasa khawatir terhadap situasi politik jika berkelanjutan, serta musim pancaroba yang dapat memengaruhi ketersediaan barang, terutama produk pertanian yang banyak dijual di Kabupaten Bekasi.
“Seperti cabai merah yang hasil pertanian lainnya karena itu tidak dihasilkan di Bekasi, kami mendatangkan dari daerah tetangga. Saat ini sudah musim kemarau, tidak tahu ke depan seperti apa,” ujarnya.
“Yang jelas jika ada yang terjadi, otomatis daerah produsen lebih mengutamakan ketersediaan di daerahnya sebelum dipasok ke daerah lain, termasuk di Bekasi. Tapi yang jelas hingga kini kondisinya masih cenderung terkendali,” tandasnya. (ris)