Beranda Cikarang Empat Pejabat Mulai "Pemanasan" Menuju Kursi Sekda Kabupaten Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi masih kosong setelah Dedy Supriyadi dimutasi menjadi Staf Ahli.
Hingga kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi belum membuka open bidding atau seleksi terbuka untuk mengisi posisi strategis tersebut. Meski begitu, sudah ada empat pejabat yang mulai melakukan “pemanasan” dengan berkomunikasi langsung kepada bupati untuk menyatakan siap mengikuti seleksi Sekda.
Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, mengungkapkan sudah ada empat pejabat yang menyatakan siap maju sebagai calon sekda.
“Ada empat orang yang sudah berkomunikasi dengan saya dan menyatakan niat untuk ikut seleksi,” kata Ade, Selasa (9/9).
Empat pejabat tersebut yakni, Ani Gustini, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan; Carwinda, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; Hasan Basri, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah; dan Endin Samsudin, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Ade memperkirakan jumlah peserta akan bertambah setelah seleksi terbuka resmi dibuka.
“Saat seleksi dibuka, kemungkinan besar akan bertambah. Setiap pejabat yang telah memenuhi kriteria dapat mendaftarkan diri dalam seleksi sekda,” jelasnya.
Meski begitu, Ade belum memastikan jadwal pelaksanaan seleksi tersebut. Ia menyebut pihaknya masih menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri.
“Sekda harus melalui open bidding sesuai prosedur dan aturan. Prosesnya ke Kemendagri, BKN, dan Provinsi Jawa Barat. Nanti akan kita jalankan sesuai aturan,” ujarnya.
Sementara itu, terkait jabatan Pelaksana Harian (Plh) Sekda yang kini dipegang Ida Farida, Ade memastikan statusnya akan ditingkatkan menjadi Penjabat (Pj) Sekda hingga sekda definitif ditetapkan.
“Plh sifatnya hanya 15 hari. Untuk sekda tidak ada Plt, adanya Pj. Kami sudah sampaikan surat ke Provinsi Jawa Barat agar Ida Farida menjadi Pj Sekda,” tegasnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha menyampaikan dalam seleksi terbuka pihaknya tidak akan mengintervensi keputusan bupati yang akan memilih Sekda yang akan mendukung program kerja. Namun, dia mengingatkan, seleksi harus objektif sosok yang benar bisa bekerja.
“Pesan saya jangan memilih orang tidak bisa kerja. Sebab Sekda merupakan jabatan tertinggi bagi ASN yang bekerja di lingkungan Pemkab Bekasi,” katannya. (and)