Beranda Berita Utama Dua Bulan Berlalu, Begini Perkembangan Penanganan Kasus Begal Payudara di Bekasi Timur
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hampir dua bulan lamanya, polisi tak kunjung menyelesaikan kasus begal payudara yang terjadi di Jalan Mawar Raya Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur.
Padahal, aksi pelecehan seksual yang menimpa perempuan berinisial AD (32) ini terekam CCTV dan videonya sempat viral di media sosial.
Kepada Radar Bekasi, Polres Metro Bekasi Kota mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kasus begal payudara yang menimpa AD. Proses klarifikasi saksi sebagai salah satu penyebab lambatnya pengungkapan kasus tersebut.
“Kasus begal payudara masih dalam proses penyelidikan,” kata Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Suparyono, saat dikonfirmasi, Kamis (12/12).
Suparyono menjelaskan, polisi masih berupaya mengumpulkan keterangan dari para saksi. Ia menyebut hal ini menjadi salah satu faktor mengapa pelaku hingga kini belum tertangkap.
“Masih dalam proses klarifikasi saksi-saksi dan pelaku masih dalam penyelidikan,” ungkapnya.
Proses klarifikasi ini dinilai memakan waktu cukup lama, sehingga identitas pelaku belum terungkap.
Aksi pelaku begal payudara ini sempat viral di media sosial setelah rekaman CCTV tersebar luas. Dalam video tersebut, tampak korban yang sedang berjalan bersama anaknya di gang perumahan tiba-tiba dihampiri seorang pria bersepeda motor yang mengenakan atribut ojek online.
Tanpa ragu, pria tersebut langsung melakukan pelecehan dengan membegal payudara korban. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (15/10) pagi, dan rekaman CCTV-nya pun memicu kemarahan warganet.
BACA JUGA: Ibu Muda jadi Korban Begal Payudara di Bekasi Timur
Saksi mata, Nur Aini (32), menceritakan bahwa korban sempat berteriak setelah insiden tersebut. Nur, yang mendengar teriakan tersebut, langsung keluar rumah dan menghampiri korban.
“Si korban itu dia dari arah ATM Indomaret mengambil uang dari arah sana, terus dilihat dari CCTV ada seorang Gojek mengikuti pelan-pelan,” ujar Nur kepada wartawan, Selasa (15/10).
Dari keterangan korban, ia mengaku baru saja mengambil uang dari mesin ATM di minimarket dekat lokasi kejadian sebelum dibuntuti pelaku.
Korban, AD, mengaku kecewa dengan lambatnya proses penyelidikan kasus ini. Ia mengatakan bahwa dirinya baru dua kali diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota.
Yang membuat AD semakin kecewa, para saksi kunci, termasuk ketua RT dan warga yang pertama kali mendengar teriakan korban, baru dimintai keterangan oleh pihak kepolisian pada Senin (18/11), hampir satu bulan setelah kejadian.
“Awalnya, aku pikir kasus ini sudah disetop. Soalnya, dari panggilan aku terakhir sampai pemanggilan saksi-saksi, jaraknya lama banget,” ujar AD, Senin (18/11/2024).(rez)