Dräger Indonesia Luncurkan Ventilator Savina 300 ID, Jawab Kebutuhan Dalam Negeri

1 week ago 19

Beranda Cikarang Dräger Indonesia Luncurkan Ventilator Savina 300 ID, Jawab Kebutuhan Dalam Negeri

VENTILATOR LOKAL: Dari kiri ke kanan, Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza, Managing Director Dräger Indonesia, Ratna Kurniawati, Chairman and Shareholder of Gobel Group, Rachmat Gobel, Presiden Director PT PHC Indonesia, Yuji Okada, COO Dräger APAC dan Managing Director ASEAN, Thomas Jakob dan Direktur Jenderal Kefarmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalucia meluncurkan ventilator Savina 300 ID buatan dalam negeri di PT PHC Indonesia Cikarang Barat, Kamis (19/6). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah terus mendorong pemerataan akses kesehatan, khususnya dalam pengembangan alat kesehatan dan kefarmasian produksi dalam negeri, seperti ventilator.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan ventilator di dalam negeri masih sangat tinggi. Saat ini terdapat sekitar 56 ribu kebutuhan alat kesehatan, namun baru 16 ribu yang diproduksi secara lokal.

Selain itu, jumlah produsen dalam negeri masih terbatas, yakni sekitar 800, dibandingkan dengan 5.600 distributor. Ketimpangan ini menjadi tantangan yang terus diupayakan pemerintah untuk mencapai ketahanan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan.

BACA JUGA: Paramadina Dorong Pengembangan Wisata di Kabupaten Bekasi

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalucia, menyampaikan bahwa sejak 2019 hingga 2025, jumlah produsen alat kesehatan dalam negeri terus meningkat. Pengadaan Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) juga menunjukkan tren positif, dari sebelumnya hanya 19 persen menjadi 48 persen.

“Kementerian Kesehatan mendorong kerja sama dengan multipihak agar dapat memproduksi alat-alat kesehatan di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor alat kesehatan dan mempercepat akses terhadap teknologi medis yang aman, inovatif dan berkualitas,” kata Lucia saat peluncuran Savina 300 ID, di PT PHC Indonesia, Cikarang Barat, Kamis (19/6).

Savina 300 ID merupakan ventilator buatan Indonesia yang diluncurkan oleh Dräger Indonesia, perusahaan pelopor dalam teknologi keselamatan dan medis. Peluncuran ini menjadi indikasi positif menuju kemandirian Indonesia dalam industri alat kesehatan.

BACA JUGA: Guru di Kabupaten Bekasi Terbebani Maraknya Pungutan

“Hari ini kita melihat ventilator dengan teknologi Jerman yang diluncurkan oleh Dräger Indonesia dan saya optimis peluncuran ini dapat membantu perluasan akses layanan kesehatan di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza, mengungkapkan bahwa ventilator masih termasuk dalam 10 besar alat kesehatan berdasarkan nilai impor yang belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri. Nilai impor ventilator pada 2024 tercatat mencapai 68,4 juta dolar AS, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Di sisi lain, industri alat kesehatan memiliki peran vital di Indonesia, tidak hanya sebagai penopang ketahanan sistem kesehatan nasional, tetapi juga sebagai bagian dari sektor industri mesin. Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan sektor industri mesin pada periode 2025 hingga 2029 sebesar rata-rata 6,7 hingga 7,7 persen.

Faisol juga menyampaikan apresiasi terhadap Dräger Indonesia atas komitmen dan investasi strategisnya. Menurutnya, investasi ini akan mendorong peningkatan kapasitas produksi dalam negeri, mendukung substitusi impor, menciptakan lapangan kerja, serta memfasilitasi transfer teknologi dan penguatan SDM industri.

“Hal ini sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan transformasi industri 4.0. Dan juga kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi kemandirian industri alat kesehatan nasional,” terang Faisol.

Managing Director Dräger Indonesia, Ratna Kurniawati, menyatakan bahwa Savina 300 ID akan didistribusikan ke rumah sakit tipe A, B, dan C di seluruh Indonesia. Produksi alat ini dilakukan di PT PHC Indonesia, sebagai bagian dari kemitraan strategis jangka panjang antara kedua perusahaan yang memiliki visi sama dalam memperluas akses layanan kesehatan nasional.

Dengan mengusung teknologi dari Jerman, Savina 300 ID menawarkan berbagai kemudahan dengan harga yang menyesuaikan pasar rumah sakit di Indonesia.

“Teknologi yang kami gunakan adalah teknologi berbasis turbin, cocok untuk rumah sakit yang belum memiliki instalasi gas sentral. Savina 300 ID juga bisa digunakan oleh pasien anak dengan berat minimal 5 kilogram. Selain itu, alat ini sudah dilengkapi fitur berbahasa Indonesia serta antarmuka yang mudah dipahami dan dioperasikan oleh tenaga kesehatan,” ujarnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |