Cuaca Ekstrem Hantui Mudik Nataru

1 month ago 45

CEK: Petugas Dishub Kota Bekasi bersama dengan BPTJ, Selasa (10/12) kemarin, melakukan ramp check terhadap ratusan bus yang ada di Terminal Induk Bekasi.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Para perusahaan otobus harus mewaspadai potensi terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem yang melanda pada saat menyelenggarakan mudik masa liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), nanti.

Peringatan tersebut kembali didengungkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), baru-baru ini. Menurut BMKG, potensi masuknya seruak dingin ke Indonesia itu dapat memicu banjir di beberapa daerah, salah satunya Jawa Barat. Situasi ini membuat penyelenggara perjalanan mudik pada masa Nataru harus ekstra cermat dalam menyiapkan armadanya.

BACA JUGA: Sambut Nataru, Terminal Bekasi Siapkan 200 Bus dan 30 Unit Cadangan

Salah satu sopir bus tujuan Bekasi – Tasikmalaya, Gilang Muhammad Hambali berharap momen mudik Nataru berlangsung aman dan lancar tanpa terkendala cuaca ekstrem yang memicu bencana. Sehingga pergerakan masyarakat di akhir tahun nanti bisa berjalan dengan baik.

Menurutnya, awal bus harus mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi di akhir tahun nanti.

“Kita bersiap, kalau seandainya ada bencana di wilayah yang kita lalui, kita harus mencari jalan alternatif lainnya. Supaya hak pelayanan penumpang yang mau mudik sampai ke tempat masing-masing,” katanya, Selasa (10/12).

Lonjakan penumpang terasa setiap momen libur panjang dan hari besar. Terlebih awak bus, kebugaran jadi catatan penting sebelum melayani penumpang.

BACA JUGA: Nataru, Lalu Lintas hingga Kamtibmas jadi Perhatian Prioritas Pemkot Bekasi

“Karena kalau menghadapi weekend atau hari-hari besar biasanya macet, otomatis kita pun yang membawa bus itu kelelahan. Jadi stamina awak bus itu harus dipersiapkan,” tambahnya.

Pada Selasa (10/12) kemarin, tercatat 21 bus diperiksa kondisinya di Terminal Induk Bekasi. Satu per satu kendaraan diperiksa mulai dari kondisi stir, ban, dokumen kendaraan, hingga kelengkapannya untuk menghadapi kondisi darurat.

Ramp check kemarin dilaksanakan bersama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) selama empat hari kedepan. Dalam pemeriksaan tersebut tiga unit bus dipulangkan lantaran tidak laik jalan, disebabkan karena memakai klakson ‘Telolet’ serta kondisi ban dinilai sudah tidak layak lagi beroperasi.

“Yang tidak layak itu salah satunya pakai telolet, itu tidak boleh dan kita sarankan untuk copot sendiri. Kita arahkan ke bengkel untuk dicopot,” ungkap Kepala Terminal Induk Bekasi, Hermawan.

BACA JUGA: Jelang Nataru, Harga Pangan Nasional Mayoritas Naik

Penggunaan klakson telolet ini dilarang lantaran dalam beberapa peristiwa membahayakan pengendara lain. Tiga unit bus yang dinyatakan tidak laik jalan tersebut diarahkan untuk segera memperbaiki kondisinya sebelum dilakukan pemeriksaan tahap berikutnya.

Setidaknya ada 200 unit bus dan 30 unit cadangan yang siap untuk melayani penumpang dari terminal induk Bekasi jika terjadi lonjakan.

“Sampai saat ini masih landai saya cek ke teman-teman di PO. Baik Offline maupun online pemesanan tiket masih landai,” tambahnya.

Menjelang pelaksanaan angkutan Nataru, pihaknya akan kembali melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada awak bus. (sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |