Beranda Bisnis BCA Permudah Transaksi dan Digitalisasi UMKM

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebagai bagian dari perbankan nasional, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) konsisten memberikan solusi finansial kepada seluruh nasabah, termasuk segmen merchant UMKM.
Komitmen ini diwujudkan BCA melalui inovasi berkelanjutan, dari mulai memudahkan onboarding UMKM, menyediakan platform pembayaran yang seamless, hingga digitalisasi operasional UMKM.
Hal ini dibuktikan dari peningkatan transaksi QRIS mitra merchant secara signifikan.
“Kami mencatat kenaikan nilai transaksi QRIS sebesar dua kali lipat, dengan pertumbuhan frekuensi transaksi lebih dari 112% YoY, sepanjang tahun 2024. Peralihan merchant UMKM ke pembayaran digital didorong oleh kebutuhan merchant dalam mengatasi berbagai permasalahan dalam pembayaran tunai, misalnya kesalahan perhitungan atau penggunaan uang palsu. Pada saat yang sama, BCA juga berkomitmen penuh untuk mendukung inisiatif regulator dan otoritas dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia. Kami terus memperluas penyediaan QRIS statis atau QRIS dinamis melalui ratusan ribu mesin EDC yang BCA sediakan kepada para mitra merchant,” ujar VP Acquisition & Business Partnership BCA, Liyanni Lie dalam keterangan tertulis yang diterima radarbekasi.id.
BCA juga berkomitmen untuk memberikan kemudahan mitra merchant untuk melakukan onboarding hingga pengajuan QRIS dan EDC. Salah satu perwujudan komitmen ini adalah diluncurkannya aplikasi Merchant BCA pada awal tahun 2024. Aplikasi ini dirancang khusus bagi mitra merchant, di antaranya untuk menyederhanakan transaksi keuangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjadi channel untuk memberikan informasi dan solusi. Dengan memanfaatkan aplikasi Merchant BCA, merchant dapat melakukan pengajuan untuk mendapatkan perangkat transaksi QRIS dan mesin EDC.
BACA JUGA: Apresiasi Loyalitas Nasabah, BCA Umumkan Penerima Gebyar Hadiah BCA
“Dengan pengajuan melalui aplikasi Merchant BCA, kini nasabah dapat memperoleh QRIS dalam hari yang sama atau same day, jika pengajuannya dilakukan pagi. Untuk mesin EDC, dapat diperoleh 2-3 hari setelah pengajuan, tergantung lokasi merchant-nya. Hal ini berkat jaringan distribution center BCA yang tersebar di berbagai lokasi strategis. Pengajuan kedua perangkat itu pun mudah, hanya cukup klik di aplikasi Merchant BCA,” jelas Liyanni Lie.
Per Januari 2025, BCA mencatat pertumbuhan yang positif dari tingkat akuisisi merchant ke dalam aplikasi Merchant BCA. Saat ini, terdapat lebih dari 275 ribu merchant aktif yang telah memanfaatkan aplikasi Merchant BCA. Pada tahun 2024 pun, dari 380 ribu merchant baru di segmen bisnis individu yang diakuisisi oleh BCA, sekitar 75% di antaranya telah memanfaatkan aplikasi Merchant BCA untuk kemudahan pendaftaran.
Mesin EDC BCA pun senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan UMKM. Terbaru, BCA menghadirkan aposBCA, mesin EDC berbasis Android yang dirancang untuk meningkatkan fleksibilitas dan kemudahan bagi merchant dengan mobilitas tinggi. Dengan layar sentuh yang intuitif, aposBCA memungkinkan transaksi lebih cepat dan nyaman, mendukung berbagai metode pembayaran nontunai kartu dan QRIS, termasuk contactless, serta dilengkapi dengan konektivitas SIM card dan Wi-Fi.
BACA JUGA: BCA Ungkap 3 Penopang Pertumbuhan Transaksi myBCA
Ke depan, BCA berkomitmen untuk menyediakan dukungan kepada UMKM untuk meningkatkan skala bisnisnya, tidak lagi hanya berfokus kepada sistem pembayaran. Upaya ini dilakukan BCA melalui kolaborasi dengan sejumlah perusahaan fintech penyedia platform point of sale (POS). Kolaborasi akan dilakukan dalam bentuk integrasi sistem pembayaran BCA dengan fungsi perangkat POS yang menyediakan sistem pengelolaan transaksi hingga pelaporan keuangan.
“Dalam proses scale-up bisnisnya, UMKM membutuhkan lebih dari sekadar solusi pembayaran digital. Kami menyebutnya beyond payment. BCA akan terus berinovasi dan menyempurnakan solusi digital, dalam rangka memudahkan operasional bisnis UMKM secara end-to-end. Dengan komitmen ini, kami berharap semakin banyak UMKM yang dapat merasakan manfaat dari integrasi ekosistem fintech dan perbankan, yang pada gilirannya akan berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis mereka,” tutup Liyanni Lie. (bps/*)