RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 35 pelaku UMKM mengikuti workshop Pengembangan UMKM Naik Kelas yang diselenggarakan NALA Institute bersama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bekasi Utara, Jumat (17/10/2025).
Program ini bernama Business Development Services (BDS), merupakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi wajib pajak, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
BDS tidak hanya berfokus pada edukasi perpajakan, tetapi juga membantu wajib pajak dalam mengembangkan kapasitas usaha, memperkuat manajemen bisnis, serta meningkatkan daya saing di pasar.
“Program ini menjadi bagian dari transformasi DJP yang berorientasi pada pelayanan, kemitraan, dan pemberdayaan wajib pajak, sejalan dengan visi DJP untuk menciptakan sistem perpajakan yang adil, modern, dan berkelanjutan,” jelas Agustinus Dicky Haryadi, Kepala KPP Pratama Bekasi Utara.
Sebelum masuk ke materi inti, Desi Hartina, Penyuluh Pajak KPP Bekasi Utara, memberikan pembekalan terkait materi perpajakan bagi wajib pajak UMKM dan pelaporan melalui Aplikasi CORETAX.
Program ini sejalan juga dengan visi & misi NALA Institute yang memberikan insight bukan hanya soal strategi bisnis, tetapi juga bagaimana menjaga kekuatan dan keberlanjutan jangka panjang dari bisnis yang dijalankan.
Materi bertajuk “Resilient Leader & Resilient Business” disampaikan langsung oleh Founder NALA Institute, Dr. Ridfa Chairani, S.Psi., M.M. Beliau menekankan pentingnya membangun ketahanan dari dalam diri pemimpin usaha terlebih dahulu.
“Membangun bisnis yang tangguh dimulai dari kepemimpinan yang kuat. Seorang pemimpin UMKM perlu memiliki kemampuan adaptasi yang kuat, mental yang fleksibel dalam menghadapi tantangan, serta keterampilan dalam mengambil keputusan strategis di situasi penuh tekanan,” jelas Dr. Ridfa Chairani, S.Psi., M.M..
Lebih lanjut, Dr. Ridfa Chairani, S.Psi., M.M. menjelaskan bahwa resilient business bukan hanya soal bertahan, tetapi bagaimana bisnis dapat berkembang dan menemukan peluang baru di tengah krisis.
Peserta diajarkan strategi praktis untuk membangun sistem bisnis yang sustainable, mulai dari manajemen keuangan yang sehat, diversifikasi produk dan pasar, hingga pentingnya membangun jejaring dan kolaborasi strategis.
“Aspek mindset menjadi kunci utama, bagaimana mengubah hambatan menjadi pembelajaran dan terus berinovasi tanpa kehilangan visi jangka panjang,” tambahnya.
Beragam Sektor Usaha Hadir
Kegiatan ini dihadiri para pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha, mulai dari kuliner, fashion, kerajinan tangan, hingga jasa. Antusiasme peserta terlihat sangat tinggi sepanjang workshop berlangsung. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan usaha.
Sebagai apresiasi, setelah sesi workshop berakhir, 10 pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk memamerkan dan menjual produk dagangan mereka. Ini menciptakan ruang networking dan potensi kolaborasi bisnis yang nyata antar peserta.
Testimoni Positif dan Komitmen Berkelanjutan
Pada akhir kegiatan, beberapa peserta memberikan testimoni positif.
“Materinya seru banget! Dapat insight baru yang langsung bisa diterapkan di bisnis saya. Semoga bisa mengikuti kegiatan bersama NALA lagi,” ujar salah satu peserta.
Mira Kuswini, Kepala Seksi Pelayanan, KPP Pratama Bekasi Utara, Menyambut baik kolaborasi ini dan berharap dapat terus berlanjut.
“Kami berharap di tahun depan dapat menyelenggarakan kegiatan sama seperti ini bersama NALA Institute,” ujarnya.
Sementara itu, NALA Institute menyampaikan komitmennya untuk terus mendampingi para pelaku UMKM.
“Kami berharap dapat terus menjadi mitra terpercaya bagi UMKM Indonesia dalam perjalanan menuju bisnis yang lebih resilient dan berkelanjutan,” tutup perwakilan NALA Institute.
Kolaborasi antara NALA Institute dan DJP KPP Bekasi Utara ini diharapkan menjadi langkah awal dari banyak program pemberdayaan UMKM lainnya di masa depan. (adv)

2 weeks ago
24

















































