Beranda Transportasi Tiket Kereta Mudik Lebaran 2025 Sudah Dibuka, Sudah Nge-War?

RADARBEKASI.ID, BEKASI-PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah membuka pemesanan tiket mudik Lebaran 2025 sejak Selasa, 4 Februari 2025 lalu atau H-45 sebelum keberangkatan. Layanan pemesanan dibuka setiap hari pada pukul 00.00 WIB.
Ini memberi kesempatan bagi calon pemudik untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan mendapatkan tiket sebelum kehabisan. Salah satu rute keberangkatan paling ramai saat mudik adalah Jakarta-Surabaya, yang setiap tahunnya selalu mengalami lonjakan pemesanan.
Meski telah tersedia jauh-jauh hari, mendapatkan tiket kereta untuk mudik bukan perkara mudah. Ribuan calon pemudik sudah bersiap dengan berbagai strategi demi mengamankan tempat duduk. Inilah saatnya para pemudik memasuki arena ‘perang digital’ atau yang lebih dikenal sebagai nge-war tiket.
BACA JUGA:Mobilitas Selama Nataru Capai 110 Juta Orang, Pemerintah Siapkan Mudik Gratis Jalur Darat dan Laut
Ada yang langsung berhasil mendapatkan tiket, ada yang harus bolak-balik memilih tanggal dan kelas karena tiket habis dalam hitungan menit. Beberapa orang bahkan harus mencoba berbagai trik, seperti menggunakan lebih dari satu perangkat atau meminta bantuan teman dan keluarga untuk memesan bersamaan. Namun, banyak juga yang harus merasakan pahitnya kegagalan.
Di media sosial, keluhan tentang sulitnya mendapatkan tiket langsung membanjiri kolom komentar. Salah satu pengguna, @erzaagustinus, mengungkapkan rasa frustrasinya, “Tiket KAI Lebaran = Tiket Goib, semalam begadang tetap gak dapet.” Sementara itu, akun @agnes_ak berbagi kisah perjuangannya, “Tiga hari mata pedas, maag kambuh karena mantengin tiket dari jam 00.00-03.00. Loading terus, antrean balik lagi, dan akhirnya tiket habis. Capek banget tiga jam tanpa harapan.”
Bahkan, beberapa pengguna mulai meminta PT KAI untuk menambah kapasitas kereta agar lebih banyak pemudik bisa mendapatkan tiket. Seperti yang disampaikan oleh akun @kikiaer, “Min, kereta tambahan dong, masa begadang semalam cuma dapet hikmahnya doang.” (ce1)