Sule Ngamuk! Mulut Resbob Disebut Lebih Najis dari Hewan

3 days ago 19

Kollase Sule dan Resbob. Foto: Instagram

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Polemik ucapan rasis Muhammad Adimas Firdaus alias Resbob terhadap suku Sunda terus menjadi sorotan publik. Kali ini, komedian ternama Sule turut mengomentari kontroversi yang tengah viral tersebut.

Dalam video yang ramai dibagikan di media sosial, Resbob tampak menyinggung nama suporter klub sepak bola Tanah Air dan membandingkannya secara kasar. 

Ia terdengar mengatakan, “Bonek, Viking sama aja, tapi yang anj*ng hanya Viking. Ya kan?” kepada temannya yang merekam. 

Tidak berhenti di situ, Resbob kemudian menyinggung orang Sunda dengan kata-kata yang memicu kemarahan warganet, “Pokoknya semua Sunda anj*ng. Semua orang Sunda anj*ng!”

Sule, yang membagikan ulang video tersebut di akun Instagram pribadinya pada Kamis (11/12/2025), mengaku tidak mengenal Resbob secara pribadi. 

Namun, ia menilai kakak YouTuber Bigmo tersebut memang kerap bersikap rese ketika sedang mabuk. “Sekarang yang lagi rame, siapa si Resbob itu ya? Kalau menurut aku, dia itu mungkin kalau lagi mabuk, tol*l, resek,” sindir Sule.

Sebagai seorang Sunda, Sule merasa amat tersinggung atas ucapan Resbob. Ia menekankan bahwa mulut manusia yang digunakan untuk berkata rasis jauh lebih “najis” dibanding hewan anjing. 

Baca Juga: Korban WO Ayu Puspita Meledak Jadi 300 Orang! Kerugian Fantastis Rp26 Miliar

“Anjing itu najis liurnya, tapi anjing masih setia dan dia masih punya etika. Tapi mulut Anda lebih najis daripada anjing,” tutur Sule dengan tegas.

Sule pun memberi peringatan dan nasihat moral kepada Resbob. “Ingat itu ya. Anda itu rendah, rendah di pandangan manusia. Semoga selamat dunia akhirat. Hati-hati,” pungkas bapak lima anak tersebut.

Pernyataan Sule ini mendapat dukungan luas dari sejumlah rekan artis, khususnya yang juga berasal dari Sunda. Di antaranya adalah Alshad Ahmad, Syamsir Alam, Uan Kaisar, hingga Marshel Widianto, yang turut menyatakan kekecewaan mereka terhadap pernyataan Resbob.

Kontroversi ini semakin menegaskan bahwa ucapan rasis di media sosial dapat menimbulkan reaksi keras dari publik, bahkan dari figur publik yang tidak terkait langsung dengan kasus tersebut.(ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |