Rieke Desak Pagar Laut di Tarumajaya Bukan Hanya Dicabut

3 weeks ago 30

Beranda Berita Utama Rieke Desak Pagar Laut di Tarumajaya Bukan Hanya Dicabut

ILUSTRASI: Nelayan merapikan bambu yang dibongkar di perairan Tarumajaya, Rabu (12/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menyebut bahwa area pagar laut di Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi masuk dalam zona energi.

Zona energi yang menjadi objek vital nasional itu diketahui berdasarkan surat dari PLTGU Muara Tawar serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga hasil citra satelit.

“Hasil citra satelit itu adalah ruang laut jawa tidak pernah menjadi daratan dan di situ dibangun PLTGU Muara Tawar yang menyuplai listrik ke Jawa Madura Bali dan VVIP Eing 1 yaitu istana negara,” ucap Rieke, Rabu (19/2).

BACA JUGA: Bareskrim Periksa Objek Pagar Laut di Perairan Tarumajaya

Rieke juga mendesak agar sanksi administrasi tidak hanya mencabut pagar laut, tetapi juga memproses secara hukum pihak perusahaan yang terlibat. Ia menduga ada permainan oknum di tingkat Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait reklamasi dan pemasangan pagar laut yang diklaim sebagai daratan.

“Terindikasi kuat ada oknum yang terlibat di tingkat 2 maupun tingkat 1. Saya mendesak bukan hanya dicabut pagar lautnya, tapi dikembalikan menjadi ruang laut jawa karena terkait dengan bagaimana mekanisme sistem untuk turbin suplai listrik Jawa, Madura, Bali,” terangnya.

BACA JUGA: Nelayan Keluhkan Pagar Laut di Desa Pantai Makmur

Sementara itu, Mardi (50), seorang nelayan udang, mengungkapkan bahwa hasil laut seperti ikan, kerang, dan udang diperkirakan akan kembali normal dalam satu hingga dua bulan setelah pembongkaran pagar laut. Pagar laut yang membendung perairan membuat hasil laut sulit mencapai pinggir.

“Iya senang senang (dibongkar), cuma kan prosesnya lama. Istilahnya pagar-pagar laut sekarang dilepas lagi ya mungkin sebulan dua bulan pasti ada perubahan kalau gak dibendung lagi,” tutur Mardi.

Mardi, yang hanya mencari udang seminggu dua kali untuk mengisi waktu, mengakui bahwa hasil tangkapan menurun setelah pagar laut dipasang. Meskipun begitu, ia tetap bersyukur atas hasil yang didapatkan. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |