Polisi Berantas Aksi Premanisme, Ini Kata Ormas di Kota Bekasi

1 week ago 23

Beranda Bekasi Polisi Berantas Aksi Premanisme, Ini Kata Ormas di Kota Bekasi

ILUSTRASI: Ormas. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Operasi Berantas Jaya yang digelar Kepolisian Daerah Metro Jaya saat ini tengah berjalan. Operasi ini merupakan upaya serius aparat kepolisian dalam memberantas aksi premanisme yang kerap meresahkan masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Di Kota Bekasi, puluhan pelaku yang diduga terlibat dalam tindak premanisme telah diamankan dalam operasi tersebut. Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro menegaskan, pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap segala bentuk tindakan premanisme di wilayah hukumnya.

“Sasarannya adalah tindak pidana premanisme, di sini kami tindak tegas. Kemudian setiap malam satgas-satgas ini beroperasi bersama dengan menggandeng semua satuan yang ada, baik itu TNI maupun satuan lainnya,” ungkapnya.

Sebanyak 200 personil dari Polres dan Polsek dikerahkan dalam operasi tersebut. Sejumlah tempat yang dinilai rawan aksi premanisme menjadi sasaran petugas, seperti pasar dan tempat-tempat keramaian lainnya.

Sejauh ini kata dia, petugas mendapatkan respon positif dari Ormas di Kota Bekasi. Ia mempersilahkan masyarakat untuk melapor jika mendapati aksi premanisme di wilayahnya.

“Tentunya apabila ada kejadian-kejadian kaitan dengan premanisme ataupun pengancaman dan lain sebagainya silahkan untuk dilaporkan kepada kami dengan kontak person 110, nanti akan segera mendapatkan respon kaitan dengan hal tersebut,” tambahnya.

Sejumlah Ormas dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kota Bekasi menyatakan dukungan penuh terhadap operasi ini. Mereka menolak stigma bahwa keberadaan Ormas identik dengan aksi premanisme. Sebaliknya, mereka menilai Ormas memiliki peran penting sebagai pengawas sosial di tengah masyarakat.

Ketua GIBAS Resort Kota Bekasi, Deni Muhamad Ali menyampaikan bahwa organisasi masyarakat merupakan lembaga yang dilindungi oleh Undang-undang (UU), sisi lain menjadi social control di tengah masyarakat.

“Karena tanpa adanya ormas dan LSM juga kan pemerintah tidak ada yang mengontrol. Cuma memang kadang-kadang ada saja oknum di luar itu,” katanya.

Satgas premanisme diakui menjadi salah satu perhatian, ia telah menegaskan kepada anggotanya agar menjaga nama baik organisasi. Deni menekankan bahwa GIBAS Resort Kota Bekasi telah mendukung kebijakan pemerintah belakangan ini, salah satunya dengan cara membongkar sendiri bangunan mereka yang berada di area yang dilarang.

“Ini menjadi perhatian saya juga terkait Satgas Premanisme. Intinya kita harus hindari, artinya kita tidak boleh semena-mena, selam itu tidak baik secara etika maupun hukum itu harus kita hindari,” ucapnya.

Sementara itu, FBR Korwil Kota Bekasi juga telah menyatakan sikap bersama seluruh pengurus gardu, mendukung pelaksanaan operasi Berantas Jaya beberapa waktu lalu.

“Saya ingin dengan kumpulnya kita kemarin, yuk kita sama-sama. Kita memang harus taat dengan pemerintah, kita harus taat dengan aparat. Memang sekarang yang mau dibersihkan preman berkedok, kita ingin tahu siapa sebetulnya preman,” ungkap Ketua FBR Korwil Kota Bekasi, Novel Said.

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua GMBI Distrik Kota Bekasi, Delvin Chaniago. Terkait dengan keberadaan organisasi seperti Ormas dan LSM, menurutnya penting sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dalam berbagai hal.

“Saya rasa tidak tepat (stigma premanisme disematkan pada Ormas atau LSM). Karena di setiap organisasi itu AD/ART nya bagus semua. Semua organisasi bagus, tinggal kita yang membawa bagaimana bisa mendidik mereka dan kalau harus cepat berubah memang tidak bisa, bertahap lah,” paparnya.

Selain memberantas aksi premanisme, pihaknya juga mendukung penertiban atribut Ormas ataupun LSM seperti bendera. Ia menganggap pemasangan bendera di sembarang tempat akan mengganggu estetika kota.

“Terkait bendera itu juga diturunin saya mendukung, memang tidak bagus untuk estetika kota, kecuali bendera itu dikantornya masing-masing, itu berbeda,” tambahnya. (sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |