Beranda Cikarang PMI Warga Cikarang Selatan Korban Dugaan Penipuan-Pelecehan di Arab Saudi Akhirnya Dipulangkan ke Tanah Air

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) berinisial H, warga Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, yang diduga menjadi korban penipuan pekerjaan dan pelecehan seksual di Riyadh Arab Saudi, akhirnya dipulangkan ke Tanah Air.
Informasi kepulangan H pada Senin (19/5) disampaikan oleh sepupunya, Rini.
“Alhamdulillah sudah sampai tanah air. Saat ini sedang perjalanan pulang ke Kabupaten Bekasi,” katanya kepada Radar Bekasi.
H sebelumnya dijanjikan bekerja sebagai sopir dengan gaji Rp9 juta – Rp10 juta per bulan. Namun setibanya di Riyadh, ia justru dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga (ART).
Tak hanya itu, H juga diduga mengalami pelecehan oleh majikannya. Rencana kepulangan H sempat tertunda beberapa kali.
“Awalnya mau pulang April biar bisa Lebaran di sini, tapi batal. Awal Mei juga tertunda karena katanya kuota tiket penuh. Tapi komunikasi kami dengan Pak Dewan tetap jalan, mungkin berkat beliau ke Kemenlu akhirnya bisa pulang,” tambah Rini.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno, menyampaikan bahwa pihaknya langsung menjemput H di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Kasus ini menjadi perhatian khusus partainya sejak pertama kali dilaporkan pada 22 Februari 2025.
Menurutnya, kasus yang menimpa H telah menjadi perhatian partai sejak laporan pertama masuk pada 22 Februari 2025.
“Saya menerima pengaduan langsung melalui WhatsApp. Yang bersangkutan adalah warga Kabupaten Bekasi dan melaporkan telah menjadi korban kekerasan dan pelecehan saat bekerja di Riyadh,” ungkap Nyumarno.
Setelah menerima laporan, pihaknya segera melakukan penelusuran dan melaporkan kasus tersebut ke Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Komunikasi intensif juga dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri serta KBRI di Arab Saudi untuk memfasilitasi pemulangan H ke Indonesia.
“Alhamdulillah yang bersangkutan sudah kami jemput di Bandara Soekarno-Hatta setelah melalui advokasi yang dilakukan selama ini. Pendampingan juga turut dilakukan oleh Mbak Rieke Diah Pitaloka serta pihak BP2MI dan Kementerian Luar Negeri yang dikoordinasikan dengan pihak KBRI di Saudi Arabia,” jelasnya.
Nyumarno berharap kejadian serupa tidak kembali terulang dan perlindungan terhadap PMI bisa semakin diperkuat.
“Kami mendesak semua instansi pemerintah yang terkait agar benar-benar serius dalam mengawal kasus seperti ini, serta memastikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri,” pungkasnya. (and)