2 days ago
10
Beranda Lifestyle Nominal THR yang Pantas Diberikan untuk Anak hingga Orang Dewasa
Ilustrasi pemberian THR. Foto: freepik
RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Tunjangan Hari Raya (THR) selalu menjadi salah satu hal yang paling dinantikan setiap tahunnya, terutama bagi para pekerja dan karyawan. Menjelang hari raya, THR bukan hanya sekadar tambahan pemasukan, tetapi juga menjadi simbol kebahagiaan dan kesempatan untuk berbagi dengan keluarga serta orang-orang terdekat.
Namun, berapa jumlah THR yang pantas diberikan kepada anak-anak? Perencana keuangan Prita Ghozie mengingatkan bahwa pemberian THR sebaiknya disesuaikan dengan dana yang dimiliki. Jangan sampai memaksakan diri hanya demi mengikuti tradisi.
“Bagusnya jumlah semua masih di batas ideal = 5% x nominal THR. Kalau tidak cukup, bisa kecilkan nominal atau ambil alokasi dari pos pengeluaran Lebaran lain,” kata Prita dalam konten videonya di Instagram yang diunggah pada 2024 lalu, dikutip pada Minggu (31/3/2025).
Berikut ini adalah referensi jumlah THR yang pantas untuk anak-anak berdasarkan usia dan kedekatan hubungan, khususnya bagi warga Jakarta dan sekitarnya:
Usia 5 Tahun ke Bawah
-Anak dan cucu: Rp150 ribu
-Keponakan (orang tua bawa hantaran): Rp100 ribu
-Keponakan (hanya datang): Rp50 ribu
-Anak saudara dekat: Rp30 ribu
-Anak saudara jauh: Rp20 ribu
-Anak tetangga satu RT: Rp10 ribu
-Anak tetangga beda RT: Rp5 ribu
-Anak tak dikenal (tiba-tiba datang): Snack saja.
Baca Juga:Bacaan Niat Salat Idul Fitri Berjamaah dan Sendiri, Lengkap Latin dan Artinya
Usia 6-17 Tahun
-Anak dan cucu: Rp300 ribu
-Keponakan (orang tua bawa hantaran): Rp150 ribu
-Keponakan (hanya datang): Rp75 ribu
-Anak saudara dekat: Rp50 ribu
-Anak saudara jauh: Rp30 ribu
-Anak tetangga satu RT: Rp15 ribu
-Anak tetangga beda RT: Rp10 ribu
-Anak tak dikenal (tiba-tiba datang): Rp5 ribu.
Usia Kuliah atau Baru Kerja
-Anak dan cucu: Sesuai kemampuan
-Keponakan (orang tua bawa hantaran): Rp100 ribu
-Selain itu, tidak perlu memberi THR.
Dengan panduan ini, pemberian THR dapat dilakukan secara bijak tanpa membebani keuangan pribadi. Yang terpenting, tradisi berbagi ini tetap membawa kebahagiaan bagi anak-anak tanpa mengorbankan kestabilan finansial pemberinya.(ce2)
