Nelayan Terlibat Pembongkaran Bambu Pagar Laut di Perairan Tarumajaya, Sehari Dibayar Rp150 Ribu

4 weeks ago 36

Beranda Berita Utama Nelayan Terlibat Pembongkaran Bambu Pagar Laut di Perairan Tarumajaya, Sehari Dibayar Rp150 Ribu

ALIH PROFESI: Nelayan merapikan bambu yang dibongkar di perairan Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Rabu (12/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Nelayan terlibat dalam pembongkaran pagar laut di perairan Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Sebelumnya, mereka juga yang memasang bambu-bambu pada pagar laut yang dibangun PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) tersebut.

Pembongkaran pagar laut sepanjang 3,3 kilometer (km) tersebut ditargetkan rampung paling lambat pada Kamis (20/2) atau 10 hari sejak dimulai Selasa (11/2).

Satim (52), nelayan yang dipekerjakan dalam proyek ini, mengungkapkan bahwa ia dibayar Rp150 ribu per hari untuk merapikan bambu-bambu yang dicabut menggunakan ekskavator.

BACA JUGA: Pagar Laut di Perairan Tarumajaya Dibongkar, Perusahaan Klaim Rugi Investasi Rp200 Miliar

“Kalau ini harian (upahnya,red), Rp150 ribu per orang. Ekskavator yang kerja, kita yang rapiin bambu-bambu itu,” ucap Satim di lokasi pembongkaran, Rabu (12/2).

Sebelumnya, Satim juga terlibat dalam pemasangan bambu untuk pagar laut tersebut. Saat itu, ia dibayar Rp25.500 per meter untuk bambu yang dipasang sepanjang 4 hingga 6 meter.

“Borongan per meter, kalau yang udah selesai Rp25.500 per meter. Kalau yang dijepit tiang antara Rp 11 ribu sampai Rp 14 ribu per meter,” tambahnya.

BACA JUGA: KKP Kembali Segel Pagar Laut di Perairan Tarumajaya, Kali Ini Milik PT MAN

Sejak ada pembangunan Pelabuhan Paljaya Tarumajaya, Satim lebih memilih bekerja dalam proyek ini ketimbang melaut. Namun, ia mengaku tidak menyangka bahwa pemasangan pagar laut tersebut akan menimbulkan polemik bagi nelayan lainnya.

“Kalau cuaca lagi nggak bagus, ya memang tidak ada hasil. Kalau cuaca barat, kita nggak bisa ke tengah, hanya di pinggir saja,” kata Satim, menjelaskan dampak pagar laut terhadap aktivitas melaut.

Sementara itu, Bondan, nelayan lainnya, mengungkapkan pembongkaran pagar laut ini menjadi harapan bagi para nelayan di Tarumajaya. Selama ini, pagar tersebut menghambat akses nelayan untuk mendapatkan ikan dan udang yang berada di pinggiran laut.

BACA JUGA: Pembongkaran Pagar Laut di Perairan Tarumajaya Ditargetkan Rampung 10 Hari

Bondan dan nelayan lainnya siap membantu pembongkaran pagar laut jika dibutuhkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atau perusahaan.

“Kalau perusahaan tidak mau bongkar, kita siap ikut serta membongkar, karena sudah menyulitkan nelayan. Kami siap membantu secara sukarela,” ujar Bondan.

Selain menghambat akses, pagar laut juga mempengaruhi pendapatan Bondan. Ia harus mengeluarkan lebih banyak bahan bakar karena harus memutar arah untuk melaut. Hasil tangkapan pun berkurang, dan ia harus rela tidak menabung untuk keluarganya.

“Biasanya kita dapat Rp100 ribu per hari, bisa nabung. Sekarang cuma Rp30 ribu kurang lebih itu juga kita bolak-balik siang malam. Tadinya kita bisa bahagiakan anak bisa jalan-jalan sekarang kita udah gak bisa,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |