Beranda Cikarang KDM Instruksikan Bupati Bekasi Lebih Serius Perbaiki Infrastruktur
JALAN RUSAK: Pengendara melintasi jalan rusak di Kampung Wangkal, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Rabu (15/10). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengingatkan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, agar lebih serius dalam memperbaiki infrastruktur.
“Ini amanat buat Bapak Bupati Raja Bongkar dari kakaknya. Bekasi itu duitnya banyak, bener gak? Rumah-rumahnya pada bagus, bener gak? Pabriknya banyak, upahnya tinggi. Tapi kan, jadi bupatinya baru delapan bulan. Jalannya masih banyak yang jelek, bener gak?,” ujar saat berkunjung ke Desa Wanajaya Cibitung, pekan kemarin.
Selain itu, menurut gubernur yang disapa KDM ini, kondisi lingkungan di Kabupaten Bekasi masih belum tertata dengan baik.
BACA JUGA: Jalan Rusak Bertahun-tahun di Kampung Wangkal Cikarang
”Bisa di lihat trotoarnya kotor-kotor, di pinggir jalan rumputnya tinggi-tinggi, banyak masih bangunan kumuh di pinggir jalan, drainasenya belum dikeruk,” lanjutnya.
KDM kemudian memberi amanat langsung kepada Bupati agar memperbanyak tenaga kontrak kebersihan pada 2026.
“Amanat saya buat adindaku, bupati yang banyak dikagumi oleh kaum wanita-wanita muda, pertama di 2026 bapak perbanyak tenaga kontrak untuk kebersihan jalan. Biar rakyat Bekasi pada kerja,” ucapnya.
Ia mencontohkan langkah serupa yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Nanti provinsi banyak sekali ngerekrut warga-warga yang sekolah SD gak tamat, SMP gak tamat, tapi rajin. Mereka suruh jadi tukang sapu, tukang gali, tukang keruk sungai, tukang keruk drainase,” jelasnya.
Dedi juga menekankan pentingnya pemberian upah layak sesuai standar Kabupaten Bekasi.
“Nah, kan upahnya standarnya UMK. Kalau Bekasi UMK-nya berapa? Rp5,6 juta. Berarti standar upahnya Rp5,6 juta kalau di Bekasi,” katanya.
Menurutnya, Kabupaten Bekasi memiliki sumber daya ekonomi yang besar sehingga peningkatan lapangan kerja dan kebersihan wilayah harus bisa diwujudkan.
“Dengan memperbanyak tenaga kebersihan, tukang babat rumput, drainase, kemudian tukang sapu, maka warga asli Bekasi akan banyak menikmati hasil pembangunan. Benarkah?,” sambung KDM.
Ia menegaskan bahwa hasil pembangunan yang dirasakan masyarakat berasal dari pajak yang dibayarkan para investor.
“Warga asli Bekasi yang kerja, yang menikmati hasil pembangunan. Itu duitnya dari mana? Duitnya dari pajak yang diraih dari perusahaan-perusahaan,” kata KDM.
“Perusahaan-perusahaan itu warga mana? Ada warga Korea, ada warga Jepang, ada warga Tiongkok, ada warga India, dan berbagai warga negara lain yang berinvestasi di Bekasi,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menuturkan siap menindaklanjuti apa yang disampaikan Gubernur Jawa Barat terkait kebersihan dan infrastruktur wilayah.
Ade menyebut peluang tenaga kerja informal di sektor lingkungan dapat diperkuat melalui ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
“Arahan Pak Gubernur sangat logis. Untuk menekan angka pengangguran, kita akan bentuk tenaga kerja yang bergerak di bidang lingkungan, seperti membersihkan got, sungai, dan memilah sampah agar bernilai ekonomi,” ujarnya.(and)

2 weeks ago
24

















































